Pamekasan (Antara Jatim) -Ribuan umat Islam Pamekasan, Jawa Timur, Jumat, menggelar istighatsah
mendoakan keselamatan bangsa di masjid agung di kota itu, yakni di
masjid As-Syuhada, Pamekasan.
Mereka itu dari berbagai wilayah dan ormas Islam di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan, dan gelar istighatsah setelah shalat Jumat.
"Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendoakan keselamatan bangsa, karena saat ini situasi politik di ibu kota sedang genting," kata Wakil Ketua DPRD Pamekasan M Suli Faris yang juga bergabung bersama ribuan muslim yang istighatsah di masjid As-Syuhada Pamekasan itu.
Politikus Partai Bulan Bintang (PBB) Pamekasan ini terlihat bersama sejumlah pimpinan partai politik lainnya. Antara lain Ketua DPC Partai Demokrat Pamekasan Hermanto, dan sejumlah fungsionaris partai dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan.
Istighatsah akbar di masjid Agung As-Syuhada Pamekasan ini juga dimaksudkan untuk mendoakan umat Islam lainnya yang kini menyampaikan aspirasi di Istana Negara di Jakarta, terkait dugaan kasus penistaan agama.
Sejumlah tokoh ulama Madura juga terlihat bergabung bersama ribuan umat Islam lainnya, termasuk para kiai dari berbagai pondok pesantren di Pamekasan.
Akibat kegiatan ini, arus lalu lintas dari dan menuju area Monumen Arek Lancor terpaksa diberlakukan sistem buka-tutup.
Menurut Kapolres Pamekasan AKBP Nuwo Hadi Nugroho, pihaknya menerjunkan sekitar 350 personel guna mengamankan kegiatan istighatsah ribuan umat Islam di masjid Agung As-Syuhada, Pamekasan itu.
"Mereka ini dari berbagai satuan, seperti satuan lalu lintas, reskrim, sabhara dan intelkam Polres Pamekasan," katanya.
Kapolres menjelaskan, selain mengamankan kegiatan istighatsah, sejak Kamis (3/11) malam, polisi juga mulai menjaga tempat ibadah umat Kristiani di Pamekasan.
Hal itu dilakukan, karena petugas mengendus adanya upaya segelintir orang yang hendak memperkeruh suasana dengan menjadikan konflik kepentingan politik di Jakarta itu, sebagai konflik agama.
"Jika hal ini terjadi secara berkelanjutan, tentu akan berdampak juga di daerah. Makanya, antisipasi keamanan kita lakukan, karena kita tidak ingin Pamekasan ini rusuh," katanya, menjelaskan. (*)
Mereka itu dari berbagai wilayah dan ormas Islam di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan, dan gelar istighatsah setelah shalat Jumat.
"Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendoakan keselamatan bangsa, karena saat ini situasi politik di ibu kota sedang genting," kata Wakil Ketua DPRD Pamekasan M Suli Faris yang juga bergabung bersama ribuan muslim yang istighatsah di masjid As-Syuhada Pamekasan itu.
Politikus Partai Bulan Bintang (PBB) Pamekasan ini terlihat bersama sejumlah pimpinan partai politik lainnya. Antara lain Ketua DPC Partai Demokrat Pamekasan Hermanto, dan sejumlah fungsionaris partai dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan.
Istighatsah akbar di masjid Agung As-Syuhada Pamekasan ini juga dimaksudkan untuk mendoakan umat Islam lainnya yang kini menyampaikan aspirasi di Istana Negara di Jakarta, terkait dugaan kasus penistaan agama.
Sejumlah tokoh ulama Madura juga terlihat bergabung bersama ribuan umat Islam lainnya, termasuk para kiai dari berbagai pondok pesantren di Pamekasan.
Akibat kegiatan ini, arus lalu lintas dari dan menuju area Monumen Arek Lancor terpaksa diberlakukan sistem buka-tutup.
Menurut Kapolres Pamekasan AKBP Nuwo Hadi Nugroho, pihaknya menerjunkan sekitar 350 personel guna mengamankan kegiatan istighatsah ribuan umat Islam di masjid Agung As-Syuhada, Pamekasan itu.
"Mereka ini dari berbagai satuan, seperti satuan lalu lintas, reskrim, sabhara dan intelkam Polres Pamekasan," katanya.
Kapolres menjelaskan, selain mengamankan kegiatan istighatsah, sejak Kamis (3/11) malam, polisi juga mulai menjaga tempat ibadah umat Kristiani di Pamekasan.
Hal itu dilakukan, karena petugas mengendus adanya upaya segelintir orang yang hendak memperkeruh suasana dengan menjadikan konflik kepentingan politik di Jakarta itu, sebagai konflik agama.
"Jika hal ini terjadi secara berkelanjutan, tentu akan berdampak juga di daerah. Makanya, antisipasi keamanan kita lakukan, karena kita tidak ingin Pamekasan ini rusuh," katanya, menjelaskan. (*)