Tulungagung (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mencatat sedikitnya ada 11 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang teridentifikasi hamil sementara 14 lainnya sudah melahirkan dan saat ini perkembangan kondisi kesehatan mereka terus dalam pantauan.
"Data sebelumnya ada 25 ODHA yang hamil, tapi yang 11 sudah melahirkan," kata Kasi Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka di Tulungagung, Rabu.
Didik menyatakan, dari 14 anak yang lahir dari ibu penderita ODHA belum semuanya tedeteksi HIV/AIDS.
Sebab menurut dia, bayi yang lahir dari ibu penderita ODHA bisa dilakukan pemeriksaan setelah bayi berusia 18 bulan.
"Sesuai SOP (standart operational procedure) penanganan medis terhadap balita diduga tertular HIV/AIDS, tes atau pemeriksaan baru bisa dilakukan minimal saat bayi berusia 18 bulan," katanya.
Didik menambahkan, seiring adanya program pemerintah berupa "early infant diagnosis" (EID), bayi yang lahir dari ibu ODHA bisa dilakukan tes diusia enam pekan.
"Nanti kami ambil darahnya untuk dikirim ke Surabaya secara gratis. Rencana September dan Oktober ini sebanyak 10 bayi terlebih dahulu, kemudian empat bayi lainnya menyusul," ujarnya.
Menurut Didik, dari sekian ODHA tidaklah semua ibu merelakan pemeriksaan terhadap anaknya.
Ada beberapa kasus pada tahun lalu, kata dia, seorang ibu yang positif HIV dan proses persalinan dilakukan di RSUD dr Iskak tidak proaktif memeriksakan bayinya ke klinik VCT (voluntarry counselling and testing) tanpa alasan jelas.
"Bayi tersebut seharusnya mendapatkan profilaksis antiretroviral (ARV) atau prosedur kesehatan yang bertujuan mencegah daripada mengobati. Namun rupanya setelah empat hari kelahiran, ibu bayi itu tidak kembali," tuturnya.
Didik menambahkan, dari data Dinkes Tulungagung sejak Januari hingga Oktober 2016 tercatat penderita HIV/AIDS sebanyak 210 kasus.
Mayoritas masih tetap jenis kelamin laki laki sekitar 60 persen sisanya perempuan.
Sedangkan untuk kategori usia masih pada usia produktif, yakni usia 20–50 tahun, dimana dari segi pekerjaan yang paling banyak karyawan laki laki, menularkan pada ibu rumah tangga, disusul pekerja sek kanyak omersial (PSK) dan terakhir tenaga kerja Indonesia (TKI).(*)
Dinkes Tulungagung Catat 11 "ODHA" Kondisi Hamil
Rabu, 2 November 2016 19:48 WIB
"Sesuai SOP (standart operational procedure) penanganan medis terhadap balita diduga tertular HIV/AIDS, tes atau pemeriksaan baru bisa dilakukan minimal saat bayi berusia 18 bulan," katanya.