Trenggalek (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menggelar pesta rakyat
dengan menghadirkan belasan "food truck" dan aneka kegiatan hiburan di
seputar alun-alun kota setempat dalam rangka memperingati Hari
Kebangkitan Nasional mulai Jumat hingga Minggu (22/5).
Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak mengatakan, kegiatan
bertajuk Festival Rakyat Trenggalek itu murni dibiayai sponsor dan tidak
menggunakan dana APBD 2016.
"Kegiatan ini merupakan kerjasama pemerintah daerah dengan pihak
swasta dengan tujuan menjajaki potensi investasi dan orientasi ekonomi
masyarakat Trenggalek," kata Emil saat dikonfirmasi wartawan usai
upacara peringatan Harkitnas di alun-alun Trenggalek, Jumat.
Salah satu ikon festival yang diakui Emil sempat menimbulkan
perdebatan kecil di masyarakat adalah hadirnya belasan "food truck" atau
semacam gerai/lapak makanan-minuman cepat saji menggunakan aneka
kendaraan jenis pikap, minibus, hingga truk di seputaran alun-alun kota
setempat.
Menurut Emil, kehadiran belasan food truck itu adalah inisiatif
sponsor yang menggelar acara tersebut dengan maksud membangun estetika
dalam penyelenggaraan festival tersebut tanpa menghilangkan nilai
kearifan lokal Trenggalek.
"Food truck sudah hadir dalam beberapa `event` (kegiatan) di
sejumlah daerah yang masuk kategori `happening` seperti Banyuwangi,
Bojonegoro dan Kota Kediri. Kami ingin coba hal yang sama di Trenggalek
karena secara estetika menarik terutama dalam konteks mempromosikan
wisata dan kuliner Trenggalek," ujarnya.
Emil menegaskan kegiatan festival tersebut tidak ada kaitannya
dengan jelang 100 hari pemerintahannya memimpin Kabupaten Trenggalek
sejak awal pertengahan Februari 2016.
Ia mengatakan penyelenggaraan Festival Rakyat Trenggalek dengan
mendatangkan belasan food truck dan musisi band Letto tersebut
sepenuhnya diinisiasi oleh warga Trenggalek maupun komunitas luar
Trenggalek dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh sponsor.
"Bahwa penyelenggaraannya dalam kurun 100 hari pemerintahan
Emil-Arifin memang iya. Kami sengaja memilih waktu sekarang karena
mengambil momentum sebelum puasa Ranmadhan," tuturnya.
Kendati tidak menggunakan dana APBD, Emil mengatakan Pemda
Trenggalek tetap mendorong diselenggarakannya beberapa kegiatan yang
bernuansa promosi nilai budaya dan kearifan lokal Trenggalek, seperti
pagelaran tarian turangga yaksa secara kolosal serta lomba Bahasa
Inggris yang diikuti siswa-siswi SD, SMP hingga SMA setempat.(*)
Trenggalek Gelar Pesta Rakyat Peringati Harkitnas
Jumat, 20 Mei 2016 17:16 WIB
"Food truck sudah hadir dalam beberapa 'event' (kegiatan) di sejumlah daerah yang masuk kategori 'happening' seperti Banyuwangi, Bojonegoro dan Kota Kediri. Kami ingin coba hal yang sama di Trenggalek karena secara estetika menarik terutama dalam konteks mempromosikan wisata dan kuliner Trenggalek," ujarnya.