Malang (Antara Jatim) - Sebanyak 50 siswa-siswi dan mahasiswa yang masih berusia di bawah 24 tahun adu kreatif dalam Hackathon Ngalam (Malang) yang digelar selama dua hari pada 30-31 Maret 2016 di Kota Malang, Jawa Timur.
Hackathon Ngalam yang dibuka Wali Kota Malang Moch Anton, Rabu, di gedung Telkom Malang itu merupakan kompetisi pembuatan aplikasi dan program dengan menyasar tiga tema utama, yakni sistem transportasi, sampah dan lingkungan serta pasar tradisional.
"Ada 50 peserta yang dibagi menjadi 20 tim kreatif. Dan, dalam kompetisi ini peserta nantinya wajib memberikan solusi baru kepada pemerintah dengan cara lebih kreatif dan dalam bentuk digital," kata penanggung jawab sektor aplikasi dan game hackathon 2016, M Miftahul Huda di sela pembukaan Hackathon Ngalam.
Ia mencontohkan masalah sampah, bisa dibuatkan aplikasi yang bisa mengukur kadar sampah dan bagaimana cara penanggulangannya. "Kompetisi ini merupakan bagian dari Malang Creatif Fusion (MCF) yang menjadi wadah bagi anak-anak muda kreatif di Kota Malang," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Moch dalam sambutannya mengatakan digital kreatif merupakan potensi yang sangat besar di Kota Malang. "Kalau Bandung identik dengan desainnya, Yogyakarta terkenal dengan film, maka di Malang kita optimalkan digital kreatif ini sebagai sesuatu yang khusus (ikonik) bagi kota pendidikan ini," kata Anton.
Menurut dia, banyaknya kalangan terdidik di kota itu, bidang ekonomi kreatif menjadi sebuah potensi ekonomi yang sangat menjanjikan. Oleh karena itu, harus dikembangkan menjadi roda penggerak ekonomi daerah yang nantinya juga berkontribusi di tingkat nasional maupun internasional.
"Saya ingin mengajak anak-anak muda kreatif Kota Malang menjadi pebisnis handal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif yang lebih dahsyat lagi," ujarnya.
Deputi Infrastruktrur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Hari Sungkari berharap dengan kegiatan Hackathon Nagakam tersebut bisa melahirkan aplikasi inovatif yang bisa memberikan solusi bagi permasalahan yang ada di Kota Malang, khususnya masalah persampahan dan lingkungan, pasar tradisional dan transportasi.
"Anak-anak muda harus berani membuat terobosan baru, dan saya berharap nantinya terobosan baru tersebut bisa membantu Kota Malang dalam menyelesaikan problem yang ada kaitannya dengan ketiga hal tersebut," ucapnya.
Hackathon Ngalam 2016 yang juga dihadiri oleh General Manager Telkom Indonesia Witel Jatim Selatan Hendro Setia Budi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang, Zulkifli Amrizal, perwakilan MCF dan Komunitas Start Up Singo Edan itu merupakan rangkain dari perhelatan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) yang bakal dihadiri oleh sejumlah kepala daerah di kawasan ASEAN dan ASIA.(*)
50 Siswa-Mahasiswa Adu Kreatif dalam Hackathon Ngalam
Rabu, 30 Maret 2016 14:18 WIB
"Saya ingin mengajak anak-anak muda kreatif Kota Malang menjadi pebisnis handal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif yang lebih dahsyat lagi," ujar Wali Kota Malang Moch Anton.