Jember (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, mewaspadai adanya spekulan tanah di sepanjang jalur lintas selatan (JLS) yang lahannya belum dibebaskan karena tahun ini pemkab setempat mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan JLS tersebut.
"Kami berkomitmen untuk menyelesaikan pembebasan lahan JLS tahun ini, namun biasanya yang harus diwaspadai adalah banyaknya spekulan yang memborong tanah milik warga yang belum dibebaskan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jember, Rasyid Zakaria di Jember, Minggu.
Pemkab Jember mengalokasikan anggaran sebesar Rp24 miliar untuk membebaskan lahan JLS yang belum dibebaskan sepanjang 21 kilometer yang berada di Kecamatan Tempurejo hingga Kecamatan Ambulu.
"Biasanya jika sudah diincar tengkulak, maka akan diborong dan dijual kepada pemkab dengan harga mahal. Kami mendapat informasi beberapa lahan di kawasan selatan sudah diincar oleh tengkulak," katanya.
Menurut dia, harga tanah di kawasan Kecamatan Wuluhan dan Ambulu sebelum ada proyek JLS berkisar Rp200 juta hingga Rp250 juta per hektare, namun setelah ada proyek JLS meningkat menjadi Rp600 juta hingga Rp700 juta per hektare.
"Banyak lahan yang dilewati bukanlah sawah produktif, melainkan tanah tegal, sehingga harganya bisa lebih miring dan agar tidak salah langkah kami menggunakan taksiran dari Menteri Keuangan dan 'appraisal independen'," tuturnya.
Ia menjelaskan apabila tanah tersebut sudah dibeli oleh spekulan dan dijual dengan harga lebih rendah dari taksiran tim penilai harga independen maka tidak ada masalah, namun yang masalah harga tanah melebihi batas kewajaran harga tanah di sana.
"Mudah-mudahan tahun ini hingga tahun depan bisa digarap pembangunan JLS di Kecamatan Kencong hingga Puger karena lahan di sana sudah dibebaskan," ujarnya.
Total panjang JLS di Kabupaten Jember mencapai 83,4 km yang melintasi tujuh kecamatan yakni Kecamatan Kencong, Gumukmas, Puger, Wuluhan, Ambulu, Tempurejo dan Silo, namun hanya dua desa di dua kecamatan yang tanahnya belum dibebaskan oleh pemkab.
Sementara Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi berharap Pemkab Jember segera menyelesaikan pembebasan lahan JLS, agar bisa segera digarap oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Islamic Development Bank (IDB) dikabarkan akan mengucurkan dana 100 juta dolar Amerika Serikat untuk menyelesaikan JLS, asalkan seluruh tanah sudah dibebaskan lahannya, sehingga hal ini harus direspon Pemkab Jember untuk segera melakukan pembebasan lahan JLS," ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.*