Sidoarjo, (Antara Jatim) - Perusahaan galangan kapal meminta kepada pemerintah untuk memenuhi pasokan komponen pembuatan kapal dari dalam negeri karena selama ini sebagian komponen pembuatan kapal masih diimpor dari luar negeri.
Seperti yang diungkapkan oleh President Director PT Dumas, Yance Gunawan, sebuah perusahaan pembuatan kapal yang menyatakan jika ada beberapa komponen kapal harus diimpor dari luar negeri.
"Seperti yang diungkan oleh Kemerinterian Perindustrian terdapat sekitar 40 persen komponen pembuatan kapal kecil harus diimpor dari luar negeri," katanya saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Jumat.
Ia mengemukakan, komponen pembuatan kapal tersebut sebenarnya bisa dipenuhi dan dibuat di Indonesia sehingga akan memudahkan perusahaan galangan untuk mempercepat pembuatan kapal.
"Lha sekarang saja, untuk melengkapi salah satu komponen pembuatan kapal, perusahaan galangan bahkan harus menunggu sampai dengan dua bulan. Lha ini kan sangat merugikan kami, mengingat kapal pesanan tersebut sebenarnya bisa diselesaikan dengan cepat," katanya.
Ia mengatakan, sebenarnya ada beberapa perusahaan di Indonesia yang mampu memenuhi kebutuhan kelengkapan pembuatan kapal seperti perusahaan cat.
"Untuk perusahaan cat di Indonesia ini sudah cukup banyak, tetapi kenapa masih belum ada perusahaan cat yang membuka divisi baru untuk produksi cat untuk kapal," katanya.
Ia mengatakan, saat ini masyarakat sangat mudah untuk mencari kebutuhan di bidang properti dan juga di bidang otomotif.
"Tetapi kenapa untuk memenuhi kebutuhan kelengkapan kapal ini masih susah dan banyak yang harus diimpor dari luar negeri. Kondisi ini yang membuat industri pembuatan kapal harus menunggu waktu yang cukup lama untuk pembuatan kapal," katanya.
Namun demikiaan, saat ini pihaknya sangat bersyukur dengan program pemerintah yang menggalakan bidang kemaritiman dimana imbasnya adalah kebutuhan pembuatan kapal diharapkan akan terus meningkat.
"Akan tetapi, program pemerintah ini juga harus diimbangi dengan adanya kebutuhan komponen pembuatan kapal yang masih banyak diimpor dari luar negeri," katanya.
Ia juga mengatakan, saat ini di Indonesia terdapat sekitar 17.500 pulau yang terbentang di seluruh Nusantara.
"Sementara itu, pemerintah saat ini masih memiliki sekitar 100 kapal perintis di mana setiap satu kapal perintis itu harus menghubungkan beberapa pulau," katanya.
Minimnya jumlah kapal ini, kata dia, tidak sebanding dengan banyaknya jumlah pulau dan diharapkan akan menambah jumlah kapal yang akan menguhubungkan pulau-pulau tersebut.
"Harapan kami, pemerintah bisa membuat terobosan baru dengan mendorong perusahaan pembuatan komponen kapal bisa berproduksi di Indonesia. Kalau masih belum bisa memproduksi, minimal perakitan bisa dilakukan di Indonesia untuk menekan biaya produksi dan juga lama waktu pembuatan kapal," katanya.(*)
Perusahaan Galangan Minta Pemerintah Penuhi Komponen Kapal
Jumat, 18 Maret 2016 20:33 WIB