Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun segera menambah koleksi mobil operasional pemadam kebakaran yang canggih dan multiguna seharga Rp32 miliar guna menangani bencana kebakaran dan banjir di wilayah setempat.
Wali Kota Madiun Bambang Irianto mengatakan, pengadaan mobil tersebut dilakukan dengan menggandeng akademisi dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Adapun, dana sebesar Rp32 miliar tersebut bersumber dari APBD setempat.
"Pemkot memang sengaja melibatkan tim ahli dari ITS untuk pengadaan kendaraan pemadam kebakaran. Tim itu nantinya akan memberikan pendampingan mulai proses pemesanan, uji spesifikasi, hingga penyerahan," ujar Bambang saat acara sosialisasi hasil studi kelayakan pengadaan sarana dan prasarana mobil pemadam kebakaran di Gedung Diklat Kota Madiun baru-baru ini.
Menurut dia, keterlibatan tim ahli itu bertujuan untuk menghindari jeratan hukum, sebab pengadaan tersebut berkaitan dengan kualitas, keaslian, dan harus sesuai spesifikasi.
Diharapkan, dengan adanya mobil pemadam kebakaran canggih tersebut, BPBD Kota Madiun dapat menjalankan fungsinya dengan lebih baik dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana yang rawan terjadi.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil rekomendasi tim ahli ITS, Kota Madiun layak memiliki mobil pemadam kebakaran yang canggih. Hal itu melihat tata kotanya yang padat permukiman dan penduduk.
Selain padat penduduk, di Kota Madiun saat ini terdapat tiga bangunan bertingkat yang berdiri di tengah-tengah permukiman warga. Yakni, Hotel Aston yang memiliki 13 lantai bertingkat, Amaris Hotel dengan sembilan lantai bertingkat, dan The Sun Hotel dengan tujuh lantai bertingkat.
"Sehingga sudah saatnya Kota Madiun memiliki sarana dan prasarana mobil kebakaran yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, baik untuk pusat perbelanjaan, pusat perkantoran, perhotelan, perumahan, maupun kawasan permukiman padat penduduk yang tidak dapat diakses oleh mobil pemadam kebakaran biasa," kata dia.
Kepala Laboratorium Pengembangan Perencanaan Kota dan Wilayah, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, ITS Surabaya, DR. Ir. Haryo Sulistiyarso, mengatakan, dengan kondisi Kota Madiun yang padat penduduk, disarankan Pemkot Madiun membeli mobil pemadam kebakaran tipe "Bronto Skylift" buatan Finlandia. Mobil tersebut memiliki kapasitas 5.000 liter per menit yang mampu menjangkau hingga ketinggian 55 meter.
Mobil tersebut juga bisa digunakan untuk mengevakuasi korban banjir jika bencana alam banjir melanda wilayah Kota Madiun saat musim hujan.
"Tipe Bronto Skylift bisa digunakan untuk pemadaman dan evakuasi. Jadi bisa multiganda. Kebetulan seri yang kami sarankan bisa itu (keduanya). Sebab, kita juga perlu memikirkan lingkungannya, tidak hanya bangunannya saja," kata Haryo.
Sementara, data BPBD Kota Madiun menyebutkan, saat ini SPKD tersebut memiliki empat unit mobil pemadam kebakaran. Dua unit di antaranya keluaran tahun 1980-an dan sisanya buatan tahun 2010. Namun, semuanya tidak memiliki kapasitas menjangkau kebakaran di gedung bertingkat.
"Dari empat mobil pemadam kebakaran yang ada, semuanya berstandar biasa. Seiring dengan perkembangan kota, perlu mobil pemadam kebakaran dengan spesifikasi khusus," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun Suwarno.
Pihaknya berharap, dengan pengadaan mobil tersebut, peran BPBD Kota Madiun dalam menanggulangi bencana kebakaran yang terjadi dapat lebih maksimal. (*)