Kediri (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih mendata kerusakan akibat musibah angin topan yang terjad di di daerah ini.
"Kami masih data kerusakan rumah warga. Tim masih meninjau lokasi," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri Hariwahyu di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, sejumlah daerah di kabupaten mengalami musibah, diterjang angin topan pada Rabu (17/2) malam. Beberapa lokasi yang terjadi bencana itu seperti di Desa Blabak, Kecamatan Kandat.
Di desa itu, puluhan pohon tumbang diterjang angin topan. Sejumlah rumah warga juga mengalami kerusakan. Genteng rumah berjatuhan diterjang angin. Bahkan, terdapat tiang listrik milik PLN yang ambruk. Hal itu membuat penerangan di jalan raya dan rumah penduduk padam.
Akibat dari pohon ambruk, sejumlah kendaraan milik warga juga mengalami kerusakan. Kendaraan mereka menjadi penyok akibat tertimpa pohon yang ambruk.
Selain di Desa Blabak, Kecamatan Kandat, angin juga menerjang rumah penduduk di Desa Sidomulyo, Kecamatan Semen, serta Desa Kunjang, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Di lokasi itu angin juga merobohkan sejumlah pohon dan merusak sejumlah rumah.
Namun, Hariwahyu mengaku masih belum mengetahui dengan pasti jumlah rumah warga yang rusak akibat terjangan angin lesus itu. BPBD pun masih menghitung kerugian akibat musibah tersebut.
"Setelah kami data, akan ada tim yang menghitung kerugian akibat terjangan angin itu. Kami juga sudah menyiapkan bantuan untuk warga yang rumahnya rusak, dan bantuan awal adalah memberi bahan pokok," kata Hariwahyu.
Hariwahyu juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati baik saat memarkir kendaraan ataupun mengemudi kendaraan terutama saat hujan. Dianjurkan, warga berteduh, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya terluka akibat tertimpa pohon.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Februari memang menjadi puncak curah hujan dari musim ini. Untuk intensitasnya, hujan tidak merata di seluruh bagian Indonesia. Hal ini disebabkan setiap daerah memiliki karakteristik tersendiri dalam mempengaruhi intensitas hujan.
Selain di Februari, BMKG juga memprediksi hujan masih akan terjadi sepanjang Maret. Sementara itu, untuk April nanti, dipresdiki curah hujan sudah kembali memasuki taraf sedang hingga rendah.
Sementara itu, sejumlah warga masih berupaya untuk membersihkan rumah mereka yang diterjang angin topan. Warga juga membersihkan pohon-pohon yang tumbang dengan menggunakan alat pemotong. (*)