Surabaya, (Antara Jatim) - Sebanyak enam perjalanan Kereta Api (KA) Daerah Operasional (Daop) 8 Surabaya dibatalkan dari total 30 perjalanan yang sebelumnya terganggu akibat banjir Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto, Rabu mengatakan awal terjadi banjir Daop 8 Surabaya sudah membatalkan beberapa perjalanan, khususnya relasi pendek Surabaya-Porong-Tanggulangin.
Sisanya, sebanyak 30 perjalanan terganggu dan telah diantisipasi menggunakan skema penyediaan armada bus saat melewati kawasan porong.
Namun, banjir yang terjadi di kilometer 32+5 sampai 33+2 hingga Rabu belum surut, sehingga membuat Daop 8 Surabaya terpaksa kembali membatalkan perjalanan, khususnya KA relasi jarak jauh.
Suprapto mengatakan, 6 perjalanan KA relasi jarak jauh yang dibatalkan antara lain KA Mutiara Timur relasi Surabaya-Banyuwangi/sebaliknya dengan total 4 perjalanan.
Selain itu, KA Probowangi relasi Surabaya-Banyuwangi /sebaliknya dengan total sebanyak 2 perjalanan.
"Sisanya, sebanyak 24 perjalanan menggunakan skema dialihkan, yakni tanpa melewati kawasan Porong dan Tanggulangin," tuturnya.
Seperti KA Bima nomor perjalanan 45 dan 46 yang dialihkan dari rute awal Malang-Surabaya-Jakarta/sebaliknya menjadi Surabaya-Jakarta/sebaliknya, tanpa dari dan ke Malang.
Selain itu KA Jayabaya dengan nomor perjalanan 153/154 yang awalnya mempunyai relasi Malang-Surabaya-Jakarta/sebaliknya, diubah tanpa dari dan ke Malang, dan hanya Surabaya-Jakarta/sebaliknya.
Ditambah KA Penataran nomor perjalanan 459, 460, 461, 462, 463, 464, 465, 466, 467, dan 468 yang awal relasinya Surabaya-Malang-Blitar/sebaliknya diubah menjadi Bangil-Malang-Blitar, tanpa dari dan ke Surabaya.
Kemudian KA Sri Tanjung dengan nomor perjalanan 195 dan 196 yang awalnya relasi Leumpuyangan-Surabaya-Banyuwangi/sebaliknya, ruternya diubah menjadi Leumpuyangan-Surabaya/sebaliknya, tanpa dari dan ke Banyuwangi.
Ditambah KA Logawa dengan nomor perjalanan 189 dan 190 yang awal relasinya Purwokerto-Surabaya-Jember/sebaliknya, diubah menjadi Purwoerto-Surabaya, tanpa dari dan ke Jember.
"Kita harapkan banjir akan segera surut, sebab saat ini sudah menginjak hari ke 7, sejak kejadian pada Kamis (11/2)," katanya.(*)