Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, memberlakukan siaga II dalam menghadapi banjir luapan Bengawan Solo dengan ketinggian air di Bojonegoro 14,20 meter, Sabtu pukul 06.00 WIB.
"Di daerah hulu ketinggian air ada kecenderungan turun, tapi di daerah hilir, Jawa Timur, air masih akan naik," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Yanto, Sabtu.
Ia menjelaskan ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota, dalam waktu bersamaan turun menjadi 27,72 meter, yang semula tertinggi 28,07 meter, pukul 24.00 WIB.
"Kami hari ini belum menerima laporan ketinggian air Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah dan Ngawi," jelasnya.
Sesuai data, kata dia, ketinggian air di daerah hilirnya, mulai Babat, Plangwot/Karanggeneng, Laren dan Kuro, juga masih siaga banjir, dengan ketingian masing-masing 7,21 meter (II), 5,47 meter (II), 4,13 meter (II) dan 1,87 meter (I).
Menghadapi banjir luapan Bengawan Solo yang kemungkinan kembali terjadi, menurut Bupati Bojonegoro Suyoto, seluruh jajarannya sudah diinstruksikan meningkatkan kewaspadaan, terutama menyangkut dampaknya.
"Kami juga sudah menginstruksikan berdirinya dapur komunitas di sejumlah lokasi, sebagai persiapan dalam menghadapi kemungkinan Bengawan Solo meluap," katanya, menegaskan.
Selain itu, lanjut Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Heri Kristianto, tim penanggulangan bencana juga telah melakukan pengecekan "doorlats" atau pintu lintas menuju rumah penduduk yang dibuat dengan cara menjebol tanggul.
Warga, katanya, masyarakat siap membantu menutup "doorlats", apabila terjadi banjir luapan Bengawan Solo, kembali terjadi.
"Mesin pompa penyedot air banjir perkotaan di tiga lokasi dalam keadaan siap difungsikan," ucapnya.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan, katanya, daerah rawan banjir luapan Bengawan Solo di wilayahnya, sebanyak 44 desa yang tersebar di 11 kecamatan, di antaranya, di Kecamatan Baureno, Kanor, Balen, Kapas, Kota, Trucuk, Dander, Kalitidu, juga kecamatan lainnya.
"Perhitungan daerah rawan genangan itu, apabila ketinggian air Bengawan Solo, mencapai 14,80 meter," jelas dia. (*)