Kediri (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Jawa Timur, mengajurkan pemerintah kota secepatnya memperbaiki tanggul sungai yang ambrol di Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, secara permanen.
"Perbaikan harus dilakukan secara permanen, sebab dari pengalaman sebelumnya terjadi banjir. Saat ini, kami masih lakukan perbaikan sementara dengan karung yang diisi pasir," kata Kepala BPBD Kota Kediri Syamsul Bahri di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan di sungai yang ada di Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto tersebut tanggul sungai ambrol, sepanjang 600 meter. Namun, lokasi tanggul yang jebol tersebar di sejumlah titik.
Menurut dia, tanggul jebol itu sudah terjadi sejak pertengahan Januari 2015 dengan titik yang tidak sama. Saat ini, BPBD sudah melakukan upaya perbaikan sementara dengan menutup tanggul yang jebol dengan karung yang diisi pasir.
Syamsul menegaskan karung itu tidak dapat selamanya mampu menahan debit air, sehingga harus dilakukan perbaikan secara permanen. Terlebih lagi, jarak antara sungai dengan perkampungan warga sangat dekat, sekitar 5 meter. Di lokasi sungai itu, ada sekitar warga satu RW yang tinggal, sehingga harus secepatnya dilakukan perbaikan.
"Karena dekat dengan perkampungan warga, harusnya dijadikan skala prioritas untuk perbaikan. 2010 lalu banjir sampai satu pekan, bahkan warga sampai mengungsi dan kami berharap di daerah itu tidak terjadi banjir lagi," ujarnya.
Sungai di Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto itu sebenarnya sungai yang kecil dengan lebar sekitar 5 meter dan alirannya menuju Sungai Brantas. Namun, sungai itu satu-satunya saluran yang mengalirkan air, sehingga jika ambrol bisa menjadi pemicu banjir.
Di lokasi itu, BPBD Kota Kediri sudah mengirimkan sekitar 700 karung yang diisi pasir. Karung-karung itu ditempatkan di tepi tanggul yang ambrol, sehingga bisa menahan arus air jika terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi.
Selain sungai itu, ia juga mengatakan ada tanggul sungai lainnya yang juga ambrol, tepatnya di Sungai Kresek di Kelurahan Ngadirejo, Kota Kediri. Lebar tanggul yang ambrol itu sekitar 60 meter.
Namun, Syamsul mengatakan sungai itu jauh dari permukiman warga, sehingga saat ini yang diharapkan menjadi prioritas adalah sungai di Kelurahan Ngampel. (*)