Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, pada sepekan terakhir dalam kondisi aman karena masih di bawah siaga banjir.
"Saat ini ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro tidak terpantau pada papan duga. Padahal ketinggian papan duga minimal hanya 7 meter," jelas Kasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Rabu.
Bahkan, ia juga menjelaskan kondisi ketinggian air Bengawan Solo di daerah hulu Jawa Tengah, dan Ngawi juga aman.
"Ketingian air Bengawan Solo di Ngawi dan hulu, Jawa Tengah, juga aman tidak menimbulkan luapan banjir dalam sepekan ini," katanya, menegaskan.
Meski demikian, ia mengimbau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di daerah hilir Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, tetap meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman banjir Bengawan Solo.
"Kewaspadaan tetap harus dilakukan, sebab masuk Januari besar kemungkinan ada peningkatan curah hujan dibandingkan sebelumnya," ucapnya.
Ia menyebutkan ada data laporan yang diterima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Karangploso, Malang, terkait curah hujan di Jawa Timur, untuk Januari dan Februari.
Sesuai data dari BMKG, lanjut dia, curah hujan yang terjadi selama Januari masuk menengah berkisar 201-300 millimeter.
Namun, menurut dia, banjir luapan Bengawan Solo terbesar tidak hanya disebabkan pengaruh hujan lokal, tapi terbesar pengaruh hujan dari daerah hulunya, mulai Ngawi, lereng Gunung Lawu, juga Jawa Tengah.
Ia juga mengatakan di sejumlah desa di Kecamatan Gondang, Sukosewu, Kapas, juga di Kecamatan Kedewan, rawan diterjang banjir bandang.
"Masalahnya kawasan hutan di daerah setempat sudah rusak, sehingga rawan terjadi banjir bandang," ucapnya, menegaskan.
Hal senada disampaikan Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo bahwa ancaman banjir bandang sangat berpeluang terjadi di daerahnya, karena meningkatnya curah hujan selama Januari.
"Kewaspadaan menghadapi banjir luapan Bengawan Solo dan banjir bandang tetap kami lakukan. Tapi, melihat data curah hujan lokal, kemungkinan banjir bandang lebih berpeluang terjadi," katanya, menegaskan. (*)