Surabaya, (Antara Jatim) - Netherlands Education Support Office (Nuffic Neso Indonesia) mempromosikan Beasiswa StuNed (Studi di Belanda) yang didanai oleh pemerintah Belanda sebagai bagian kerjasama bilateral Belanda dan Indonesia.
Direktur Nuffic Neso Indonesia Mervin Bakker, Selasa, mengatakan, sejak tahun 2000, rata-rata 250 beasiswa penuh pertahun ditawarkan bagi warga negara dan organisasi di Indonesia.
"Program ini, bertujuan untuk mendukung pembangunan Indonesia melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia. Para penerima beasiswa dapat mengikuti program studi internasional dalam bahasa Inggris seperti 'master course', 'short course'," katanya saat temu media di Universitas Airlangga Surabaya.
Ia mengemukakan, penerima beasiswa penuh StuNed ini akan ditunjang sekitar 970 euro perbulan untuk biaya hidup bagi program "master course" atau S2.
"Sedangkan bagi penerima beasiswa 'short course' sebesar 32 euro per hari sesuai lama pendidikan," katanya.
Menurutnya, seleksi kandidat program StuNed tahun ini berfokus pada 5 bidang prioritas kerjasama bilateral Belanda dan Indonesia.
"Antara lain Perdagangan Internasional, Keuangan dan Ekonomi, Transportasi, (Agro)logistik dan Infrastruktur, Keamanan dan Penegakan Hukum, Air, Agro-Pangan dan Hortikultura, dan Manajemen Kesehatan," katanya.
Ia menambahkan, ekonomi global yang dikabarkan lesu, tak mempengaruhi program pemberian beasiswa pemerintah Belanda.
"Pada tahun akademik 2016-2017 mendatang, kami menyediakan sekitar 300 beasiswa StuNed bagi pelajar Indonesia terpilih. Angka ini cenderung meningkat tiap tahun meskipun ekonomi Eropa diprediksi masih melambat," katanya.
Selain skema StuNed, pemerintah Belanda memberikan beasiswa melalui skema lainnya. Yakni beasiswa Orange Tulip (OTS), Netherlands Fellowship Programme (NFP), beasiswa PhD DIKTI, beasiswa LPDP, maupun dari institusi perguruan tinggi langsung.
Khusus beasiswa OTS untuk tahun 2016, terdapat 22 institusi pendidikan tinggi Belanda yang berkontribusi dengan 35 skema beasiswa yang berbeda untuk 73 individu.
"Tahun 2014 lalu, lebih dari 90 ribu pelajar internasional menuntut ilmu di Belanda. Sebanyak 1.500 orang di antaranya berasal dari Indonesia. Mayoritas pelajar Indonesia mengambil program studi di bidang ekonomi, disusul berikutnya ialah bidang teknik," katanya.(*)