Paris, (Antara/Xinhua-OANA) - Seorang guru yang mengatakan "ia telah ditikam oleh tersangka anggota IS di Prancis" mengakui bahwa ia telah berbohong mengenai serangan itu, demikian laporan Le Figaro pada Senin siang, dengan mengutip kantor kejaksaan.
Seorang guru menyatakan "ia ditikam sekitar pukul 07.40 waktu setempat (13.40 WIB)" di satu taman kanak-kanak di Aubervillers di pinggiran Paris Utara oleh seorang lelaki yang diduga sebagai anggota IS.
Menurut guru tersebut, yang saat ini nyawanya tidak terancam, pelakunya berteriak "ini Daesh, ini adalah peringatan" saat menyerang dia, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta Selasa pagi. Daesh adalah nama IS dalam Bahasa Arab dan biasa digunakan di Prancis untuk menyebut kelompok fanatik itu.
Dalam edisi November majalahnya yang berbahasa Prancis Dar Al-Islam, IS menyeru pengikutnya agar membunuh para guru di dalam sistem pendidikan Prancis, dan menggambarkan mereka sebagai "musuh Allah".
"Ancaman teror ini nyata dan permanen dan semua tempat umum harus dilindungi, terutama sekolah," kata Menteri Pendidikan Prancis Najat Vallaud-Belkacem di dalam satu wawancara belum lama ini.(*)