Jember (Antara Jatim) - Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Jember memberikan catatan penting dalam acara debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Jember periode 2015-2020 yang digelar di Edelweis Ballroom Hotel Cempaka Hill Jember, Jawa Timur, Sabtu (7/11) malam.
"Ada dua catatan penting dari pelaksanaan debat publik itu yakni pertama, ketidaktertiban pendukung selama debat kandidat berlangsung dan kedua, adanya pendukung yang memakai atribut kampanye," kata Ketua Panwaslu Jember, Dima Akhyar, Minggu, di Jember.
Menurut dia, para pendukung masing-masing pasangan calon saling meneriakkan yel-yel pada saat debat kandidat berlangsung, bahkan ada yang naik kursi saat jeda acara debat, sehingga hal tersebut mengganggu undangan lain yang hadir pada acara tersebut.
"Saat debat, pendukung berteriak dan ramai sendiri, sementara calon bupati atau wakil bupati berbicara, menjelaskan, dan menyampaikan paparan tentang visi-misi mereka. Tentunya itu mengganggukonsentrasi calon dan pengunjung lain," tuturnya.
Selain itu, debat publik perdana dengan moderator akademisi Universitas Jember Agung Purwanto juga diwarnai atribut kampanye pasangan calon nomor urut satu, Sugiarto-Dwi Koryanto.
"Sesuai dengan aturan tata tertib yang disepakati bersama, pendukung tidak boleh meneriakkan yel-yel dan tidak boleh ada atribut kampanye dalam debat kandidat itu," tegasnya.
Para pendukung calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut satu itu menggunakan kaos berwarna biru bertuliskan "No 1" dan mereka ditegur untuk menghilangkan atribut kampanye itu, sehingga para pendukung tersebut membalik kaos yang mereka pakai.
Dima berharap para pendukung masing-masing pasangan calon lebih tertib dan menghormati calon bupati dan wakil bupati yang sedang berdebat pada acara debat publik tahap kedua yang akan digelar Sabtu (14/11).
Sementara Ketua KPU Jember, Ahmad Anis, membenarkan larangan membawa atribut kampanye di ruang debat publik. "Memang ada pendukung salah satu pasangan calon yang memakai atribut kampanye dan kami larang. Dalam debat kedua, pasti lebih tertib," katanya.
Selama debat publik pertama itu, calon Wabup Jember nomor urut satu Dwi Koryanto membawa sebuah kertas berukuran kertas HVS yang bertuliskan "Jember No 1" dan tulisan itu beberapa kali diangkat ketika pasangannya, Sugiarto menyampaikan paparan.
"Kami akan mengkajinya apakah itu mengganggu dan termasuk dalam atribut kampanye," ujarnya.
Pilkada Jember yang digelar serentak pada 9 Desember 2015 diikuti oleh dua pasangan calon yakni Sugiarto-Dwi Koryanto (Nomor urut 1) dan Faida-Abdul Muqit Arief (Nomor urut 2).(*)