Malang (Antara) - Legislator Kota Malang, Jawa Timur, mendesak pemkot setempat segera meresmikan gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) daerah itu agar bisa secepatnya melayani kebutuhan kesehatan masyarakat sekitar rumah sakit itu.
Ketua DPRD Kota Malang Arief Wicaksono, Rabu, mengatakan kalau masyarakat Kota Malang yang jumlahnya hampir satu juta jiwa itu hanya mengandalkan Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang milik Pemprov Jatim itu tidak akan mampu mengkover semua kebutuhan dan pelayanan kesehatan bagi warga kota itu.
"Kami menginginkan masyarakat Kota Malang ini mendapatkan layanan kesehatan yang baik dan maksimal, sehingga harus ada alternatif rumah sakit lain yang bisa mengkover kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang memadai," ujar politisi PDIP itu, di Malang.
Ia menilai perangkat, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk pengoperasian RSUD Kota Malang sudah cukup lengkap, memadai dan sudah tersedia. "Mungkin hanya administrasi dan semacamnya yang masih mengganjal. Saya berharap segera diselesaikan," ujarnya.
Menyinggung belum turunnya izin operasional dari Wali Kota Malang Moch Anton, Arif mengaku hal itu sebagai bentuk kehati-hatian pemkot dalam mengambil kebijakan agar ke depan tidak sampai terjadi pelanggaran administrasi yang akhirnya bisa berbuntut panjang.
Menurut dia, pertimbangan di bagian hukum mungkin masih ada hal-hal yang perlu jalan keluar. "Saya melihat ini bukan mengulur-ulur waktu, tapi lebih bersifat hati-hati dan harapan kami wali kota segera menginstruksikan pihak terkait untuk segera menyelesaikan masalah ini," katanya.
Arif mengaku dirinya tidak ingin peluncuran (peresmian) RSUD Kota Malang yang dijadwalkan pada 12 November mendatang tertunda lagi, sebab sudah tertunda berulang-ulang. "Saya ingin jadwal peresmian November nanti tidak gagal lagi seperti sebelumnya," ucapnya.
RSUD yang dibangun mulai tahun 2011 di atas lahan seluas 10 ribu meter persegi itu sudah tertunda untuk kesekian kalinya karena berbagai hambatan. Rencana awal peresmian gedung RSUD tersebut pada Juni 2012, namun karena bangunan fisik belum selesai ditunda hingga akhir 2012, namun gagal lagi.
Pada 2013, juga direncanakan utnuk diresmikan, namun lagi-lagi gagal karena masih kekurangan tenaga medis, keadministrasian maupun dokter spesialis. Pada tahun 2014 juga dijadwalkan untuk diresmikan, tetapi juga gagal karena ada sejumlah bangunan yang rusak dan harus diperbaiki.
Terakhir, jadwal peresmiannya dibarengkan dengan HUT ke-101 Pemkot Malang pada April 2015, namun juga gagal karena kebutuhan obat-obatan masih belum bisa dipenuhi dan masih dalam proses lelang. Peresmian RSUD tersebut diagendakan kembali pada 12 November mendatang, namun sampai saat ini izin operasional belum ditandatangani Wali Kota Malang Moch Anton.(*)