Surabaya (Antara Jatim) - Anggota DPC Hanura Kota Surabaya Kelana Aprilianto akhirnya terpilih
memimpin Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Jawa Timur dalam
Musyawarah Daerah (Musda) II yang digelar di Surabaya pada 20-21 Oktober
2015.
Ketua DPC Hanura Surabaya Ony Fillipus, di Surabaya, Rabu,
mengatakan Kelana terpilih secara aklamasi setelah ditetapkan sebagai
calon tunggal dalam pemilihan ketua DPD Hanura dalam forum Musda II.
"Kalau saja Pak Soedjatmiko (mantan Ketua DPD Hanura Jatim)
mendapat dukungan 12 DPC saja, ceritanya akan lain. Akan ada pemungutan
suara," katanya.
Menurut dia, pemilihan ketua DPD yang memakan waktu lima jam itu,
Kelana meraih 18 dukungan dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Soedjatmiko
meraih 11 dukungan DPC dan 9 DPC memilih abstain.
Sebelum terpilih secara aklamasi, proses pemilihan ketua DPD partai
ini berlansung alot dan penuh intrik, hingga akhirnya gagal terjadi
pemungutan.
Apalagi saat mensyaratkan bakal calon yang sudah direkomendasi
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) harus didukung minimal 30 persen suara dari
38 DPC yang ada di Jatim. Artinya minimal harus ada dukungan 12 DPC
untuk bisa ditetapkan sebagai calon ketua DPD, baru diadakan pemungutan
suara.
Ada 43 total suara yang berhak memilih. Selain 28 DPC, 2 dari DPP
dan 3 dari organisasi sayap dan pemuda Hanura. Namun saat pencalonan ini
saja, tiba-tiba ada 52 dukungan DPC. Sebanyak 28 mendukung Kelana dan
24 mendukung Soedjatmiko.
Oleh pimpinan sidang dan forum Musda meminta verifikasi. Proses ini
pun berlangsung lama dan tegang. Situasi memanas karena disepakati
dilakukan klarifikasi langsung kepada ketua dan sekertaris.
Baru pada pukul 15.30 WIB, semua terklarifikasi bahwa ada dukungan
ganda. Setelah itu akhirnya diketahui bahwa dari 38, sebanyak 18 DPC
mendukung Kelana.
Sementara 11 DPC mendukung Soedjatmiko dan 9 abstain karena tak
memenuhi syarat 30 persen, Kelana secara aklamasi terpilih sebagai ketua
DPD menggantikan Soedjatmiko.(*)