Surabaya (Antara Jatim) - Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Surabaya menolak permintaan Dinas
Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya untuk menurunkan target pendapatan
tarif parkir dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2015 yakni
tetap Rp25 miliar.
Anggota Banggar DPRD Surabaya Vinsensius Awey di Surabaya, Selasa,
mengatakan penurunan ini dilakukan lantaran Dishub pesimistis target
pendapatan itu akan tercapai.
"Permintaan penurunan target itu lebih disebabkan amburadulnya program dan perencanaan Dishub," katanya.
Dishub beralasan, lanjut dia, kenaikan tarif parkir baru
diberlakukan pada awal Agustus 2015. Dengan waktu yang tinggal empat
bulan, maka kecil kemungkinan target awal bisa tercapai.
"Kami minta agar target tidak diturunkan. Jadi tetap seperti target
awal yakni Rp25 miliar," katanya. Seharusnya, lanjut dia, ketika
Dishub memutuskan target pendapatan Rp25 miliar pada awal tahun
anggaran, mereka sudah paham program apa saja yang harus dikerjakan.
Sementara itu, Sekretaris Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota
Surabaya Edi Rachmat meminta Dishub untuk meminimalkan kebocoran
pendapatan parkir.
Untuk meminimalkan kebocoran, lanjut dia, pihaknya menyarankan
beberapa langkah untuk Dishub. Seperti tiap titik parkir diberi spanduk
berisi peraturan daerah (perda) tentang parkir. Isinya memuat tarif
parkir yang ditetapkan Pemkot.
Selain itu, kata dia, tahun depan direncanakan penggunaan mesin
parkir otomatis. "Kami sendiri saat ini sudah menyiapkan payung
hukumnya, berupa raperda inisiatif tentang penyelenggaraan parkir,"
ujarnya.
Plt Kepala Dishub Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajat mengatakan,
penurunan target ini dilakukan dengan mengacu kenyataan di lapangan.
Hingga saat ini pencapaian baru sebesar Rp11,6 miliar.
Untuk penetapan target pendapatan tahun ini mencapai dua kali lipat
dari tahun lalu. Salah satu pertimbangannya adalah adanya kenaikan
tarif parkir tepi jalan umum (TJU).
"Tapi yang terjadi di lapangan, kenaikan tarif parkir TJU baru bisa
dilakukan pertengahan bulan Agustus sehingga untuk mendongkrak
pendapatan masih sedikit berat," katanya.
Kondisi ini, kata dia, diperparah dengan masih banyaknya juru parkir
(jukir) nakal yang memungkinkan potensi kebocoran masih ada. Bukan
hanya dari sektor retribusi parkir yang mengalami penurunan pendapatan,
namun penurunan pendapatan juga diturunkan dari sektor uji kir
kendaraan.(*)
DPRD Surabaya Tolak Penurunan Target Pendapatan Parkir
Selasa, 13 Oktober 2015 19:26 WIB
Permintaan penurunan target itu lebih disebabkan amburadulnya program dan perencaan Dishub