Kediri (Antara Jatim) - Produksi ikan air tawar berupa ikan lele di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berlimpah bahkan sampai dikirim ke berbagai daerah di Jatim guna memenuhi permintaan pasar.
"Produksinya sangat berlimpah. Banyak ikan lele dari Kabupaten Kediri dikirim ke luar kota, untuk memenuhi permintaan," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri Nur Hafid di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan produksi ikan lele di Kabupaten Kediri sampai saat ini mencapai 982.800 kilogram, dengan nilai produksi mencapai Rp12,77 miliar. Nilai itu menunjukkan jika usaha ikan lele ini cukup menjanjikan.
Menurut dia, selama ini peternak memang banyak menyukai budidaya ikan lele. Mereka beternak di kolam yang dibuat sendiri ataupun menyewa. Selain mudah untuk diternakkan, harga ikan lele konsumsi juga cenderung stabil.
Masa pembesaran pun, lanjut dia, juga relatif tidak terlalu lama, sekitar tiga bulan. Peternak sudah bisa menjual hasil ternaknya. Tiga bulan merupakan usia standar untuk ternak ikan lele.
Namun, ia mengatakan peternak juga harus mewaspadai berbagai macam ancaman pada ternak lele, salah satunya dengan menjaga suhu di air agar tetap stabil. Jika suhu sudah berubah, antara di bagian bawah dan permukaan tidak sama, hal ini bisa memicu tumbuhnya jamur. Terlebih lagi, dengan musim yang tidak tentu, juga bisa memicu tumbuhnya penyakit.
"Pancaroba menyebabkan ikan menjadi stres dan terkena penyakit," katanya.
Sebagai salah satu jalan keluar, ia menyarankan agar sering mengganti air, dengan cara memompa air bersih hingga meluber. Dengan itu, secara tidak langsung, air akan terganti dengan yang lebih bersih. (*)