Gresik, (Antara Jatim) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Mahin menegaskan tidak ada pungutan liar dalam bentuk apa pun di sejumlah sekolah wilayah tersebut, setelah pihaknya melakukan cek ke sekolah yang awalnya diduga melakukan pungutan.
"Tidak ada, sudah saya cek ke sejumlah sekolah yang awalnya diduga melakukan pungutan liar, dan itu hanya kertas kwitansi sisa pembayaran bulan lalu, bukan pungutan yang disangkakan sebelumnya," ucap Mahin di Gresik, Jatim, Senin.
Ia mengingatkan agar seluruh kepala sekolah di Gresik tidak melakukan pungutan liar dalam bentuk apa pun sesuai permintaan Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto.
"Saya sudah mewanti-wanti agar setiap sekolah tidak melakukan pungutan, dan apabila mereka tetap melakukannya akan saya tindak sendiri," tegasnya.
Sebelumnya, salah satu wali murid asal Desa Cerme, Giono mengaku kecewa ketika akan mendaftarkan anaknya ke SMA Negeri Cerme, karena diminta pungutan sebesar Rp995 ribu, dengan alasan sebagai daftar ulang yang tidak jelas.
"Katanya pak bupati gratis dan tidak ada tarikan, ini kok ditarik tanpa ada ada penjelasan rinciannya," ucapnya kepada sejumlah wartawan.
Selain itu, salah satu wali kelas yang tidak mau disebut namanya juga diminta membayar oleh salah satu sekolah dasar di Kecamatan Kebomas dengan kedok untuk membeli baju, buku pelajaran, lembar kerja siswa (LKS) serta beberapa perlengkapan lain sebesar Rp600 ribu hingga Rp750 ribu per siswa.
"Kami diminta pihak sekolah membayar uang lagi, katanya untuk keperluan membeli baju dan buku pelajaran," katanya.(*)