UPT Bengawan Solo Pantau Curah Hujan
Jumat, 23 Januari 2015 9:45 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, akan memantau curah hujan di sepanjang daerah hilir Jawa Timur, untuk memprediksi ancaman banjir juga perolehan air sejumlah waduk.
"Pemantauan kami lakukan berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Juanda, Surabaya, untuk perideo selama sepakan mendatang," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Jumat.
"Pemantauan kami lakukan untuk memperkirakan kemungkinan curah hujan hujan yang terjadi dalam sepekan mendatang bisa menimbulkan banjir luapan Bengawan Solo," kata Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Jumat.
Selain itu, lanjut dia, pemantauan juga dilakukan untuk memastikan curah hujan yang turun di daerah hilir Jawa Timur,mampu mengisi sejumlah waduk yang saat ini masih cenderung kosong.
"Kosongnya sejumlah waduk bisa mempengaruhi pendistribusian air di musim kemarau, yang sudah direncanakan," ujarnya.
Ia mencontohkan Waduk Pacal di Bojonegoro, saat ini baru terisi air sekitar tujuh juta meter kubik, yang seharusnya dalam kondisi normal sudah hampir penuh dengan daya tampung maksimal sekitar 23 juta meter kubik.
Sesuai laporan yang diterima dari BMKG, katanya, minimnya curah hujan yang terjadi di hilir Jawa timur, disebabkan pengaruh penurunan suhu di kawasan Australia.
"Penurunan suhu yang terjadi tersebut, mengakibatkan perubahan angin dari Jawa ke arah Australia. Hujan yang seharusnya turun di Jawa, menjadi berubah ke arah Australia," paparnya.
Ia juga memberikan gambaran curah hujan yang terjadi di Bojonegoro, tergolong rendah, karena hanya berkisar 20-50 mm, dan hanya sekali curah hujan sekitar 100 mm dalam sepekan terakhir.
"Rendahnya curah hujan tersebut mengakibatkan perolehan air Waduk Pacal tidak maksimal," katanya, menegaskan.
Melihat perkembangan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini, ia mengaku kesulitan memprediksi kemungkinan datangnya banjir luapan Bengawan Solo.
"Meskipun kondisi air sepanjang Bengawan Solo masih dibawah siaga banjir, kami tetap meminta daerah hilir Jawa Timur mewaspadai datangnya banjir luapan Bengawan Solo," tuturnya.
Menjawab pertanyaan, ia menyebutkan empat peringatan dini datangnya banjir di Bengawan Solo hilir Jawa Timur, semuanya berfungsi dengan normal, di antaranya, lokasinya di utara taman Bengawan Solo di Bojonegoro.
"Empat peralatan peringatan dini datangnya banjir bisa berfungsi normal," ucapnya. (*)