Delapan Korban AirAsia Teridentifikasi di Hari Kesebelas
Rabu, 7 Januari 2015 16:59 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak delapan jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 berhasil teridentifikasi oleh Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Jawa Timur pada hari kesebelas sejak peristiwa hilangnya kontak pesawat tersebut, Minggu (28/12).
"Hari ini Tim DVI berhasil mengidentifikasi delapan korban dan langsung diserahterimakan ke keluarganya masing-masing," ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf kepada wartawan di Posko Crisis Center Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Rabu.
Dengan teridentifikasinya kesebelas jenazah hari ini maka total 24 jenazah sudah diserahkan ke keluarganya dan 15 jenazah lainnya masih dalam proses "ante mortem" dan "post mortem".
Pada kesempatan yang sama, Kepala DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono menjelaskan, delapan jenazah masing-masing Ratri Sri Andriyani (30) asal Surabaya, berlabel jenazah 007 yang diketahui berdasarkan pemeriksaan metode primer dan sekunder.
"Metode primer DNA terdapat kecocokan dengan pembandingnya ayah kandung dan metode sekunder sesuai temuan medis, diperkuat properti ikat pinggang coklat serta celana panjang jins ukuran XXXL," katanya.
Jenazah kedua berlabel B010 atas nama Ruth Natalia Made Puspitasari (26) asal Blitar, yang diketahui berdasarkan pemeriksaan metode primer terhadap DNA jenazah terdapat kecocokan dengan pembanding ayah kandung serta pemeriksaan gigi.
Jenazah ketiga berlabel B011 atas nama Jou Christine Yuanita (62) asal Surabaya, yang diketahui berdasarkan pemeriksaan metode primer identik DNA jenazah terdapat kecocokan dengan contoh pembanding sebuah sisir milik korban, serta didukung metode sekunder berupa temuan medis.
Jenazah keempat berlabel B012 atas nama Soetikno Sia (60) asal Surabaya, yang diketahui berdasarkan pemeriksaaan metode primer identik DNA jenazah terdapat kecocokan dengan contoh pembanding sikat gigi korban, serta didukung metode sekunder berupa temuan medis.
Jenazah kelima berlabel B023 atas nama Rudy Soetjipto (54) asal Malang, yang diketahui berdasarkan pemeriksaan metode primer kecocokan data "ante mortem" dan "post mortem" pada gigi serta sidik jari, ditambah metode sekunder berupa temuan medis.
Jenazah keenam berlabel B017 atas nama Nico Giovani (17) asal Surabaya, yang diketahui berdasarkan pemeriksaan metode primer kecocokan data "ante mortem" dan "post mortem" data gigi, didukung metode sekunder temuan medis dan properti kaos kuning, bersepatu dan berkaos kaki serta keterangan dari keluarga sebelum berangkat.
Jenazah ketujuh berlabel B014 atas nama Indah Juliangsih (44) asal Surabaya, yang diketahui berdasarkan pemeriksaan metode primer kecocokan data "ante mortem" dan "post mortem" data gigi, didukung metode sekunder temuan medis.
"Kemudian data sekunder berupa properti ditemukan kalung liontin berhuruf inisial L dan foto saat korban mengenakan kalung," ungkap Budiyono.
Jenazah terakhir yakni berlabel B032 atas nama Stephanie Yulianto (14) asal Probolinggo, yang diketahui berdasarkan pemeriksaan metode primer kecocokan data "ante mortem" dan "post mortem" data gigi, ditambah metode sekunder temuan medis dan properti kalung serta keterangan keluarga. (*)