Pemkab Pamekasan Diminta Siapkan Keterampilan Khusus Hadapi MEA
Senin, 5 Januari 2015 19:42 WIB
Pamekasan (Antara Jatim) - Anggota DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Moh Hosnan Achmadi meminta agar pemkab setempat mempersiapkan keterampilan khusus bagi warganya dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN, sehingga mereka kelak dapat berperan aktif dan mampu memanfaatkan momentum itu dengan baik.
"Keterampilan khusus yang dibutuhkan oleh masyarakat dan warga Pamekasan adalah keterampilan dari bidang ekonomi," katanya di Pamekasan, Senin.
Ia menjelaskan, MEA sebenarnya merupakan upaya dari pemerintah untuk memajukan mensejahterakan masyarakat Indonesia, serta upaya untuk meningkatkan perekonomian mereka.
Tentunya, kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Pamekasan ini, berbagai persiapan perlu dilakukan, terutama mengenai keterampilan di dunia usaha.
"Orirensi MEA ini kan pada ekonomi kreatif. SKP di lingkungan Pemkab Pamekasan yang bergerak dalam pemberdayaan ekonomi, tentunya harus mulai serius melakukan pembinaan kepada warga Pamekasan," terang Hosnan.
Ketua Komisi II DPRD Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, sektor ekonomi yang paling penting dan mendesak untuk digarap dalam waktu dekat ini adalak kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Hal ini penting, katanya, karena kelompok UMKM tersebut, merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat yang sebenarnya.
"Kami berpendapat bahwa kekuatan ril ekonomi kita itu, khususnya di Pamekasan ini adalah pada sektor kelompok usaha mikro, kecil dan menengah itu," katanya menjelaskan.
Disamping itu, kata dia, yang tidak kalah pentingnya adalah pemberdayaan lembaga keuangan, melalui sektor koperasi.
Hosnan menjelaskan, pemberdayaan lembaga keuangan koperasi ini penting, karena beberapa pertimbangan. Selain memiliki nilai sosial, yakni tidak hanya berorientasi pada kemampuan modal semata, koperasi juga merupakan lembaga keuangan yang disarankan pemerintah, dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dinas Koperasi dan UMK Pemprov Jatim belum lama ini merilis, jumlah serapan tenaga kerja sebanyak 11 juta lebih dari jumlah UMKM sebanyak 6,8 juta yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur ini.
Adapun jumlah koperasi di Jawa Timur, hingga Juni 2014 ini terdata sebanyak 30.754 unit, dengan kontribusi nilai tambah sebesar 54,48 persen pada Produk Domestik Regional Bruto Jawa Timur pertahun.
Angka ini menunjukkan pilar ekonomi Jatim ditopang UMKM. "Dan ini bukan angka yang kecil, ini menunjukkan pilar ekonomi Jatim ditopang UMKM.
Hanya saja, pelaku usaha UMKM di Jawa Timur hingga kini masih banyak menemui kendala. Antara lain SDM, manajemen usaha, kualitas produk, akses permodalan, akses pasar, jaringan usaha, serta pada bidang daya saing. (*)