Aksi Mogok Organda Tak Pengaruhi Operasional Pelabuhan
Rabu, 19 November 2014 16:24 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Aksi mogok Organisasi Angkutan Darat (Organda) tak mempengaruhi operasional Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya karena sampai sekarang semua kegiatan di terminal pelabuhan berlangsung normal.
Kepala Humas Pelindo III, Edi Priyanto, mengungkapkan, seluruh kegiatan operasional bongkar muat barang kargo maupun petikemas di wilayah kerja Pelindo III tidak terpengaruh kegiatan mogok yang dilakukan oleh Organda.
"Hingga kini operasional bongkar muat barang sampai saat ini masih tetap berlangsung dan tidak hanya di Pelabuhan Tanjung Perak," kata Edi, saat melakukan pantauan kegiatan bongkar muat barang di Terminal Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak, Rabu.
Bahkan, menurut dia, kegiatan operasional pelabuhan di wilayah kerja Pelindo III juga normal. Misalnya di Pelabuhan Tanjung Emas, Banjarmasin, Tenau Kupang, dan pelabuhan lain.
"Semua kapal kami layani sesuai dengan permintaan dan kebutuhan," katanya.
Meski operasional bongkar muat tetap berlangsung, tambah dia, sejumlah truk pengangkut muatan tidak dapat keluar dari terminal pelabuhan. Apalagi para sopir truk memarkir kendaraan mereka di lingkungan pelabuhan dan masih menunggu perintah untuk keluar ke jalan.
"Hal itu menjadikan beberapa terminal pelabuhan terlihat penuh oleh truk yang terparkir," katanya.
Di sisi lain, sebut dia, truk yang parkir hanya terliat di terminal konvensional sedangkan untuk terminal petikemas tidak ada truk yang parkir. Apalagi, ketika petikemas turun dari kapal langsung ditumpuk di lapangan penumpukan.
"Truk yang digunakan untuk mengangkut petikemas dari kapal ke lapangan penumpukan atau sebaliknya juga milik kami," katanya.
Pada kesempatan sama, Sopir Truk di Terminal Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak, Karyadi, mengemukakan, bahwa dirinya tidak tahu jika ada imbauan mogok dari Organda. Setelah tiba di Pelabuhan Tanjung Perak sejak pukul 02.00 WIB dan hingga pukul 12.00 WIB belum dapat keluar dari wilayah pelabuhan.
"Truk boleh beroperasi tapi tidak membawa muatan. Kami boleh masuk ke pelabuhan tapi belum boleh keluar membawa muatan," katanya.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengumumkan rencana mogok operasi sebagai bentuk keprihatinan atas keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Mogok operasi tersebut menurut rencana akan berlangsung pada Rabu, 19 November 2014 mulai pukul 24.00 WIB.(*)