Sejumlah tokoh di Jawa Timur sejak 2011 hingga saat ini terus meminta pemerintah pusat menggelar peringatan Hari Pahlawan secara Nasional di Kota Surabaya. Namun keinginan tersebut hingga kini belum ditindaklanjuti oleh pemerintah. Pertimbangan para tokoh itu dilandasi Kota Surabaya yang dikenal sebagai Kota Pahlawan itu memiliki ikatan sejarah yang kuat dan relevan terkait pertempuran 10 November. Ketua Umum Forum Pemuda Pelopor Nasional (FPPN) Rita Widyasari meminta Presiden RI Joko Widodo memusatkan peringatan Hari Pahlawan di Surabaya. Menurut dia, ide, usul dan permintaan itu sudah disampaikan masyarakat Surabaya sejak tahun 2011, namun Forum Pemuda Pelopor Nasional masih menganggap usulan itu perlu disuarakan lagi karena Presiden Jokowi dikenal dengan "Revolusi Mental"-nya. "Itu akan menjadi teladan baru bagi kalangan pemuda dalam meningkatkan wawasan kebangsaan mereka dan mengembalikan jati diri karakter bangsa bahwa pemimpin saat ini juga sangat menghormati sejarah," katanya. Ia menilai jika Presiden Jokowi menjadi inspektur upacara di Surabaya, maka masyarakat dan para pemuda kembali akan diingatkan dengan peristiwa bersejarah di masa lalu. Selain manfaat kesejarahan, katanya, manfaat dijadikannya Surabaya sebagai pusat peringatan Hari Pahlawan akan menjadikan kota ini sebagai destinasi baru wisata sejarah dalam skala nasional dengan penataan beberapa lokasi bersejarah. Namun demikian, peringatan Hari Pahlawan terpusat di Surabaya tersebut bukan segala-galahnya. Bagi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini peringatan Hari Pahlawan setiap tahunnya selalu digelar secara semarak. Bangsa Indonesia harus mampu mengenang dan menghargai perjuangan, pengorbanan para pahlawan dan pemimpin bangsa yang menjadi simbol negara Indonesia. Itu yang lebih penting. Itulah sebabnya, sejarah bangsa ini telah mendokumentasikan bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah dari bangsa lain, melainkan hasil dari perjuangan dan pengorbanan jiwa dan raga para syuhada pejuang dan pendiri bangsa se-Nusantara dengan aneka keragaman latar belakangnya. Mereka berjuang dan berkorban, sejak periode merebut kemerdekaan hingga periode kritis ketika harus mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan. Bahkan Tri Rismaharini mengimbau seluruh instansi pemerintah, swasta dan warga Kota Surabaya agar ikut berperan aktif dalam memperingati Hari Pahlawan. Salah satunya yang sudah menjadi tradisi di lingkungan pemkot bahwa setiap tahun para pegawai diminta mengenakan pakaian ala pejuang. "Selain mewajibkan mengibarkan bendera merah putih, diimbau memakai pin merah putih di dada sebelah kiri mulai 7-10 November," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser. Pihaknya juga diimbau agar memutar lagu lagu perjuangan pada jam-jam kerja sejak 1-10 November. Tak hanya itu, Risma juga mengimbau agar mengheningkan cipta 10 November selama 60 detik tepat pukul 08.15 Wib yang akan ditandai dengan bunyi klakson mobil, bedug masjid dan lonceng gereja. Imbauan ini sesuai dengan surat Nomor 003.3/5525/436.3.1.2014 dan ditanda tangani Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Wali kota juga meminta kepada seluruh camat dan lurah agar menyebarluaskan imbauan ini ke masyarakat di wilayah masing masing. "Semua itu bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme dan nilai-nilai perjuangan bangsa," terangnya. Semarak Selain itu, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Pemkot Surabaya menggelar serangkaian acara di antaranya Wisata Heroik Track digelar pada 1-30 November yang akan mengunjungi lokasi bersejarah diantaranya, rumah W.R Supratman, rumah HOS Tjokroaminoto, Hotel Majapahit serta museum 10 November. Surabaya Membara atau drama kolosal yang akan dimainkan para seniman Surabaya yang menceritakan perjuangan arek arek Surabaya yang akan bertempat di Jalan Kebon Rojo hingga Tugu Pahlawan pada 9 November. Pemecahan rekor MURI dengan rangkaian acara 36 jam nonstop dengan agenda Gerak dan nada lansia mulai 8-9 November di Stadion Gelora 10 November Tambaksari. Sepeda santai di Balai Kota Surabaya dan triatlon di Jalan Jimberto, kedua agenda akan dilangsungkan pada 7 November. Lomba lari 10K dan jalan sehat pada 30 November yang akan di gelar di Kampus C Unair. Pawai Surabaya Juang yang akan diikuti ribuan peserta komunitas maupun para veteran pada 9 November dengan rute Tugu Pahlawan-Balai Kota Surabaya. Parade Surabaya Juang akan Tandai Puncak Peringatan Hari Pahlawan Puncak peringatan Hari Pahlawan akan ditandai dengan Parade Surabaya Juang pada Minggu besok (9/10). Event tersebut dipastikan bakal menyedot animo masyarakat. Untuk mensukseskan kegiatan ini, personel gabungan telah disiapkan guna bersiaga di sejumlah titik. Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser menerangkan, sedikitnya 23 kelompok turut ambil bagian dalam event yang sudah menjadi agenda rutin tahunan ini. Total ada ribuan orang yang menjadi peserta parade. Mulai dari komunitas pejuang Roode Burg, Drum Band Taruna AAL, serta para pelajar dan organisasi kemasyarakatan di Surabaya. Sebagaimana penyelenggaraan pada tahun-tahun sebelumnya, Fikser menyebut Parade Surabaya Juang akan kental dengan nuansa perjuangan dan militer. Oleh karenanya, sejumlah perlengkapan militer akan ditampilkan. Wali Kota beserta anggota muspida akan menaiki panser dari titik start hingga Hotel Majapahit. Selanjutnya, dari hotel yang dulunya dikenal sebagai Hotel Yamato itu, wali kota bersama muspida akan berjalan kaki mendorong para veteran di atas kursi roda. Masih kata Fikser, adapun rute yang nantinya akan dilalui peserta parade yakni Tugu Pahlawan - Jl. Gemblongan - Jl. Tunjungan - Jl. Gubernur Suryo - Jl. Yos Sudarso - Jl. Jaksa Agung Suprapto dan finish di Taman Surya. "Start dimulai pukul 14.00 WIB, sedangkan jarak yang akan ditempuh dari start hingga finish sekitar 3,3 kilometer," ujarnya. Sementara untuk persiapan acara, dua lajur sisi timur Jl. Pahlawan akan ditutup sejak pagi. "Hanya dua lajur yang ditutup, tapi lajur lain tetap dibuka," kata Kabid Dalops Dishub Surabaya Subagio Utomo. Sebagio menuturkan, sebagaimana hasil rapat pengamanan, bahwa jalan-jalan yang menjadi rute parade akan ditutup satu jam sebelum pelaksanaan, tepatnya sekitar pukul satu siang," katanya. Untuk event ini, Dishub Surabaya mengerahkan 150 personel yang akan bersinergi dengan petugas dari Satpol PP, linmas dan aparat kepolisian. Petugas gabungan akan membantu pengalihan arus lalu lintas di sekitaran lokasi parade. Sebagai puncaknya, kata Fikser, akan digelar konser yang bertajuk 'Simphoni Untuk Bangsa' yang akan digelar di Taman Surya pada Jumat (14/11). Konser itu diramaikan para seniman dan aktris ibu kota seperti Grup musik Dewa 19, Virza Idol dan penyanyi Syahrini. (*)
Pemusatan Hari Pahlawan di Surabaya Bukan Keharusan
Minggu, 9 November 2014 5:09 WIB