Kadin Sesalkan Perkembangan Energi Terbarukan Stagnan
Kamis, 6 November 2014 16:33 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Ketua Umum Bidang Sumber Daya Mineral (ESDM) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Nelson Sembiring, menyesalkan perkembangan energi terbarukan di provinsi ini stagnan karena kurangnya dukungan dari sejumlah pihak.
"Hingga saat ini penggunaan energi baru terbarukan di Indonesia masih jauh dari harapan. Bahkan, realisasinya secara nasional hanya lima persen dibandingkan penggunaan energi fosil," katanya di Surabaya, Kamis.
Oleh karena itu, kini perkembangan energi terbarukan menunggu langkah pemerintah. Salah satunya dengan memberikan kemudahan dalam pengembangan energi listrik dari biomassa dan biogas.
"Hal itu menjadi langkah positif guna meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan sehingga target penggunaannya pada 2025 menjadi 25 persen bisa terealisasi," ujarnya.
Apalagi, pihaknya sangat mendukung perkembangan energi terbarukan di Jatim mengingat provinsi ini memiliki potensi besar. Selain itu, dari perkembangan sumber energi terbarukan akan ada rupiah yang bisa didapatkan.
"Kami yakin melalui langkah itu bisa meminimalkan penggunaan energi fosil yang kian menipis," katanya.
Di Jatim penggunaan energi terbarukan sampai sekarang memang lebih besar dibanding nasional. Apabila rata-rata nasional mencapai lima persen maka di Jatim sudah mencapai sekitar 10 persen.
"Seperti di beberapa daerah telah menerapkan energi terbarukan dari kotoran sapi misalnya Pacitan, Malang Selatan, Gresik, dan energi mikro hidro di berbagai lokasi," katanya.
Kemudian, sebut dia, pemanfaatan energi terbarukan itu bisa digunakan untuk kalangan sendiri dan belum digunakan secara komunal. Selain itu, masih banyak potensi energi terbarukan lainnya seperti biomassa yang belum tergarap.
"Untuk itu, harus ada upaya optimalisasi potensi energi terbarukan," tegasnya.(*)