Banyuwangi (Antara) - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio meninjau pembangunan kapal cepat rudal 63 meter buatan galangan kapal PT Lundin Industry Invest yang berbasis di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat. Keterangan tertulis Bagian Humas dan Protokol Pemkab Banyuwangi yang diterima Antara, menyebutkan dalam peninjauan di Pantai Cacalan itu, Laksamana Marsetio didampingi Bupati Abdullah Azwar Anas, Komandan Pangkalan TNI AL Banyuwangi Letkol Laut (P) Edi Eka Susanto, Komandan Kodim 0825 Banyuwangi Letkol Inf Mangapul Hutajulu, dan Kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi I Made Parma. "Kunjungan hari ini merupakan salah satu kunjungan ke galangan kapal kebanggaan nasional karena di sinilah Kapal Trimaran dibuat. Ini juga menjadi kebanggaan bagi warga Banyuwangi, karena ternyata daerah di ujung timur Pulau Jawa ini menjadi salah satu produsen alat pertahanan negara," kata Marsetio. KSAL mengatakan, kapal perang terbaru ini merupakan yang pertama di Asia. Selain bekerja sama dengan Swedia, dalam pembuatan desain, TNI AL melibatkan BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan nasional, seperti PT PAL (Persero) dan PT Pindad (Persero). "Untuk tahap pertama TNI AL memesan empat kapal. Sekarang di sini sedang dibuat yang pertama," ujar Marsetio. Desain KCR Trimaran yang terbaru ini akan sedikit berbeda dengan kapal yang sebelumnya, karena terbuat dari bahan tahan api dan anti-radar. "Kapal ini tidak hanya akan dipakai di dalam negeri, tapi akan menjadi salah satu produk pertahanan unggulan yang akan dijual ke luar negeri, seperti kapal LPD yang diproduksi PT Pindad sudah dipesan oleh Angkatan Laut Filipina. Nanti kapal ini juga akan kita jual ke luar negeri," ujar Marsetio. Sebagai informasi, saat ini PT Lundin sedang membangun KCR Trimaran 63 meter untuk TNI AL. Pembangunan kapal ini merupakan yang kedua kalinya, sebagai pengganti kapal sebelumnya KRI Klewang-625 yang terbakar pada September 2012 sebelum diserahkan ke TNI AL. KCR Trimaran ini berdesain unik "wave piercing" yang bisa tetap stabil di tengah kondisi cuaca buruk dan juga bisa terhindar dari radar maupun infra merah. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku bangga karena kapal canggih itu diproduksi di Banyuwangi dengan sinergi swasta dan BUMN di bidang industri pertahanan. "Industri pertahanan adalah industri strategis bagi bangsa. Banyuwangi ikut bangga," kata Anas. Selain industri pertahanan, mobil listrik berukuran mini juga segera diproduksi di Banyuwangi, yang melibatkan teknologi Swedia di PT Lundin Industry yang berbasis di Banyuwangi. "Dubes Swedia dalam waktu dekat ini akan ke Banyuwangi. Saya berharap ada transformasi teknologi, pengetahuan, dan budaya inovasi bagi kami yang ada di Banyuwangi," ujar Anas. (*)
KSAL Tinjau Pembangunan KCR di Galangan Banyuwangi
Jumat, 24 Oktober 2014 21:25 WIB