JPPI : "Kartu Indonesia Pintar" Butuh Rp21 Triliun
Jumat, 19 September 2014 14:43 WIB
Jakarta (Antara Jatim) - Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk menerapkan program pemerintahan baru Jokowi-JK berupa "Kartu Indonesia Pintar" mencapai Rp21 triliun/tahun.
"Tim kami sudah melakukan riset dan membahasnya, anggaran yang dibutuhkan untuk program itu mencapai Rp14 hingga 21 triliun. Itu bisa didapatkan dari beasiswa siswa miskin, efisiensi anggaran di Kementerian Pendidikan serta Kementerian Agama yang terkait dengan pendidikan," kata Ketua JPPI, Abdul Waidl di Jakarta, Jumat.
Ia mengaku selama ini sejumlah pengamat dan kalangan pendidikan meragukan atau pesimitis program itu bisa terealisasi, sebab tidak ada ruang fiskal pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Hitungan yang kami lakukan untuk program itu akan menjangkau sekitar 11 juta siswa miskin dari tingat SD, SMP dan SMA atau sejenisnya, seperti Madarasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah serta Aliyah, dengan model penyaluran per tiga bulan sekali di minggu pertama," tuturnya.
Menurut dia, program itu sangat bagus dan bisa terealisasi dengan mudah asal ada komitmen kuat dari pemerintah untuk menerapkannya, karena akan sangat membantu siswa miskin di sejumlah daerah.
Ia menjelaskan dalam penyaluran anggaran, langsung berasal dari Kementerian Keuangan dikirim ke rekening pengelola pendidikan yang selama ini sudah ada di sejumlah daerah, kemudian diambil oleh siswa atau orang tua yang memegang kartu.(*)