Belum satu bulan tiba di Indonesia sejak 29 Juli 2014, Humas Konsulat Jenderal AS di Surabaya yang baru, yakni Carolina Escalera, mengaku senang berada di Indonesia, bahkan ia merasa Bahasa Indonesia itu tidak sulit. "Ini pengalaman saya pertama kali ke Indonesia dan juga pertama kali mendapat tugas di Surabaya. Sebelum datang, saya belajar Bahasa Indonesia kepada guru dari Jakarta dan Sumatera di Washington DC," ucapnya saat berkenalan dengan kalangan pers di Surabaya (13/8). Di sela-sela workhop "OpenROV (Remotely Operated Vehicle)" di konsulat bersama salah seorang pendiri OpenROV (kapal selam telerobotik untuk penjelajahan bawah air), Eric Stackpole, ia mengaku sempat disangka orang Indonesia. "Itu terjadi saat saya belajar berbicara dalam Bahasa Indonesia di sebuah restoran pizza di Washinton DC, tiba-tiba ada orang yang bertanya, apa saya dari Indonesia," tutur diplomat yang memiliki perawakan dan wajah mirip orang Asia itu. Pengganti Andrew M Veveiros di Konjen AS di Surabaya itu pun menilai Bahasa Indonesia itu mudah dipelajari daripada bahasa asing lainnya, misalnya Arab. "Kalau kita sering mendengar (Bahasa Indonesia), maka kita akan semakin cepat bisa bahasa itu," paparnya, didampingi Asisten Informasi Konjen AS di Surabaya, Yessika Indarini. Diplomat AS yang lahir di Missouri (bagian tengah) dan menghabiskan masa kecilnya di Puerto Rico (bagian timur) itu pun merasa terkesan dengan orang Indonesia yang merayakan HUT kemerdekaan negaranya pada 17 Agustus itu. "Semua orang di sini sangat ramah, tapi di sini saya juga mendengar percakapan dalam Bahasa Jawa, wah.. kok sulit ya," tukas mantan jurnalis AP yang pernah bertugas di Gedung Putih itu. (*)
Carolina Escalera: Bahasa Indonesia tidak Sulit
Jumat, 22 Agustus 2014 9:43 WIB