KPU Trenggalek Akui Kualitas Kertas Surat Suara Jelek
Sabtu, 28 Juni 2014 21:52 WIB
Trenggalek (Antara Jatim) - Komisioner KPU Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengeluhkan rendahnya mutu/kualitas surat suara sehingga menyebabkan logistik Pemilu Presiden 9 Juli 2014 tersebut banyak yang rusak.
"Ya, kualitas hasil (surat suara) percetakannya memang kurang bagus," kata Ketua KPU Kabupaten Trenggalek, Suripto, Sabtu.
Tengara itu mengacu pada hasil sortir surat suara yang dilakukan 100 tenaga kerja kontrak yang disewa KPU Trenggalek.
Dari total 576.956 lembar suara yang dikirim salah satu percetakan yang ditunjuk KPU pusat ke daerah-daerah, termasuk ke Kabupaten Trenggalek, ribuan lembar ditemukan rusak.
Komisioner Bidang Logistik KPU Trenggalek, Gembong Derita Hadi menyebut penyebab kerusakan logistik surat suara bervariasi.
Selain ditemukan robek pada bagian tepi atau berlubang di bagian dalam kertas suara, kerusakan logistik pemilu presiden juga dikarenakan tinta warna pada gambar pasangan capres tembus hingga bagian belakang.
Ia menduga penyebab kerusakan terjadi sejak dalam proses pengepakan dalam kardus di perusahaan percetakan yang ditunjuk KPU pusat, atau bahkan akibat kualitas percetakan yang tidak sesuai standar.
Pasalnya, bahan kertas diduga juga lebih tipis dibanding kertas surat suara yang digunakan dalam pemilu legislatif 9 April 2014.
"Kami tidak berwenang mengomentari masalah ini karena KPU Trenggalek dalam hal ini hanya sebagai penerima. Penunjukkan percetakan ditentukan langsung oleh (KPU) pusat," kilah Suripto.
Ia menegaskan, seluruh kertas surat suara yang tidak sempurna kemudian disortir dan dianggap sebagai logistik surat suara rusak. KPU Trenggalek selanjutnya akan mengajukan surat suara pengganti untuk memenuhi kebutuhan logistik Pemilu Presiden 9 Juli 2014.
Sesuai daftar pemilih tetap (DPT) pilpres di Kabupaten Trenggalek yang berjumlah 565.643 orang, jumlah logistik surat suara yang diterima KPU berikut surat suara cadangan diperkirakan mencapai 576956 lembar.
Pemilu Presiden dijadwalkan digelar pada 9 Juli 2014, dengan diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa serta Joko Widodo-Jusuf Kalla. (*)