Perusahaan Pelayaran Belum Tambah Rute di Teluk Lamong
Jumat, 4 April 2014 17:17 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah perusahaan pelayaran di Surabaya menunggu kepastian layanan Terminal Multipurpose Teluk Lamong di perbatasan Surabaya-Gresik yang ditargetkan beroperasi penuh, baik layanan domestik maupun internasional pada bulan September 2014.
"Walau September hanya beberapa bulan lagi, kami dan beberapa perusahaan pelayaran memang belum melakukan penambahan kapal maupun rute," kata Manajer PT Meratus Line Surabaya, Slamet Rahardjo di Surabaya, Jumat.
Pada umumnya, ungkap dia, saat ini rata-rata perusahaan pelayaran lebih memilih menanti dan melihat bagaimana dan seperti apa pelayanan di Teluk Lamong.
"Setelah itu, tidak menutup kemungkinan kami akan melakukan penambahan rute dan kapal," ujarnya.
Akan tetapi, jelas dia, langkah bisnis tersebut bisa direaliasi apabila pelayanan di Teluk Lamong bagus dan mendukung kinerja perusahaan pada masa mendatang.
"Saat ini, kami manfaatkan kongesti yang ada di Tanjung Perak sehingga dapat menekan waktu tunggu kapal yang melakukan kegiatan bongkar muat," tuturnya.
Menyikapi hal tersebut, Manajer Operasional PT Evergreen Marine Indonesia Surabaya, Rudy Prastowo meyakini pengoperasian Terminal Multipurpose Teluk Lamong dalam waktu dekat bisa menekan kongesti di Tanjung Perak.
"Bahkan bisa memperlancar arus barang yang kian padat di Tanjung Perak selama ini," ucapnya.
Meski belum ada perusahaan pelayaran yang menambah rute, Direktur Operasi PT Teluk Lamong, Agung Kresno Sarwono mengemukakan, kini sudah ada banyak perusahaan pelayaran yang siap menambah kapalnya.
"Dengan begitu perusahaan pelayaran itu secara otomatis menambah jumlah peti kemasnya. Apalagi Teluk Lamong diperkirakan beroperasi untuk layanan domestik dan internasional pada September mendatang," katanya.
Tapi, lanjut dia, sebelum dioperasikan secara penuh pihaknya siap melakukan uji coba yakni sebanyak dua kali dalam sepekan. Contoh menggunakan kapal 'Spill' dan melalui rute Surabaya-Samarinda.
"Tahap uji coba itu sangat penting dilaksanakan guna menguji 'Terminal Operation System/TOS'. Penyebabnya, memang masih banyak kru baru yang butuh adaptasi," katanya.(*)