Kapolda Jatim: Jurkam Jangan Angkat Isu SARA
Kamis, 13 Maret 2014 11:56 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono meminta juru kampanye (jurkam) untuk tidak (jangan) mengangkat isu primordial atau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dalam kampanye pada 16 Maret hingga 5 April 2014.
"Situasi Jatim yang kondusif saat ini hendaknya dipelihara hingga masa kampanye, karena itu perlu diantisipasi," katanya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakapolda Jatim Brigjen Pol Suprodjo WS pada 'Deklarasi Kesepakatan Damai' di Mapolda Jatim, Kamis.
Dalam deklarasi yang dihadiri pimpinan 12 parpol peserta Pemilu 2014 di Jatim itu, Kapolda Jatim menyatakan antisipasi untuk mewujudkan kampanye yang kondusif adalah tim kampanye hendaknya mematuhi aturan perundang-undangan yang berlaku.
"Misalnya, tim kampanye harus membersihkan atribut kampanye bila memasuki masa tenang untuk ketertiban bersama. Kalau ada perbedaan persepsi terhadap aturan main yang ada hendaknya disikapi dengan mengutamakan musyawarah," katanya.
Cara lain, juru kampanye dalam kampanye hendaknya tidak mengangkat isu primordial atau SARA agar tidak memicu konflik antarmasyarakat. "Isu primordial atau SARA itu riskan terhadap kemungkinan konflik antarpendukung tokoh atau parpol," katanya.
Di hadapan pimpinan parpol peserta Pemilu 2014, tokoh pemuda dna masyarakat, serta jajaran Forum Pimpinan Daerah dari kalangan TNI, Polri, kejaksaan, pengadilan, dan pemerintahan, Kapolda Jatim meminta jurkam untuk mengangkat materi yang bersifat program parpol.
"Dalam kampanye hendaknya tidak mengangkat isu SARA, tapi angkatlah program parpol untuk membangun masyarakat," katanya dalam pertemuan yang juga dihadiri Ketua KPU Jatim Eko Sasmito dan Ketua Bawaslu Jatim Sufyanto itu.
Dalam kesempatan itu, Ketua KPU Jatim Eko Sasmito mengingatkan perlunya kewaspadaan pada tiga tahapan krusial dalam Pemilu 2014 yakni kampanye pada 16 Maret hingga 5 April 2014, pemungutan suara pada 9 April, dan distribusi logistik.
"Distribusi logistik itu kita targetkan sudah tidak ada masalah lagi pada H-1 Pemilu 2014. Selain itu, kita juga mengantisipasi rendahnya tingkat pemilih dengan DPT khusus dan DPT khusus tambahan. DPT khusus tambahan itu cukup dengan KTP dan KK saja," katanya.
Kesepakatan Pemilu 2014 Damai di Jatim itu ditandatangani oleh Tedjo Edi Purdijatno (Nasdem/diwakili), Halim Iskandar (PKB/ketua), Hamy Wahyunianto (PKS/ketua), Sirmadji (PDIP/ketua), Gesang Budiarso (Golkar/sekretaris), Hartoyo (Demokrat/ketua bidang organisasi), Hariyanto (PAN/ketua), Musyaffa' Noer (PPP/ketua), Kuswanto (Hanura/ketua), Sudarno Hadi (PBB/ketua), dan Sahril Tumaggor (PKPI/ketua).
Inti kesepakatan adalah siap melaksanakan pemilu secara jujur, adil, santun, dan bermartabat, siap menghargai apapun hasil Pemilu, siap bekerja sama dengan KPU dan Bawaslu untuk tidak mengangkat isu-isu SARA, dan siap bekerja sama dengan Polri dan TNI untuk mengendalikan massa pendukung.