Masyarakat Banyuwangi Sambut Positif Pendirian Kampus Unair
Selasa, 4 Maret 2014 20:12 WIB
Banyuwangi (Antara Jatim) - Kalangan masyarakat Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyambut positif rencana pendirian kampus Universitas Airlangga Surabaya di daerahnya dan berharap bisa memberi dampak bagus bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Dampak positif yang kami harapkan mulai dari peningkatan kualitas masyarakat hingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat," kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi KH Masykur Ali, Selasa, menanggapi rencana pendirian kampus perguruan tinggi negeri tersebut.
Unair berencana membuka perkuliahan di Kabupaten Banyuwangi pada tahun ini sebagai langkah awal dari pendirian kampus perguruan tinggi negeri ternama itu di daerah berjuluk "The Sunrise of Java" itu.
Kepastian pendirian kampus Unair tersebut merupakan hasil pertemuan Pemkab Banyuwangi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Dirjen Dikti Djoko Santoso, dan Rektor Unair Fasich, beberapa waktu lalu.
KH Masykur Ali mengemukakan pendidikan adalah syarat mutlak untuk memajukan bangsa dan di dalam agama juga sudah dinyatakan secara jelas bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban yang harus dijalankan umat.
Ia juga meminta masyarakat Banyuwangi memanfaatkan kehadiran kampus Unair secara positif, misalnya untuk membuka kegiatan ekonomi produktif, karena kampus tersebut akan diisi oleh banyak mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.
"Kehadiran mahasiswa dari luar daerah harus dimanfaatkan. Tapi, saya harap situasi Banyuwangi ke depan tetap kondusif, nilai-nilai keagamaan tetap kuat dan budaya lokal tidak tercerabut," tambahnya.
Secara terpisah, Ketua Muhammadiyah Kabupaten Banyuwangi Syuhada Asy'ari menambahkan pendirian kampus Unair akan ikut meningkatkan iklim pendidikan, apalagi bukan perkuliahan kelas jauh sehingga standarnya sama dengan Unair yang ada di Surabaya.
"Kami setuju dengan pendirian Unair. Saya berharap semua pihak bisa saling bekerja sama untuk kemajuan Banyuwangi," katanya.
Sementara itu, sebagian besar pengelola perguruan tinggi swasta di Banyuwangi juga memiliki pemahaman yang komprehensif terkait rencana pendirian Unair dan berharap kehadiran Unair bisa meningkatkan iklim pendidikan di Banyuwangi.
Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar, pihaknya menyiapkan gedung SMA Negeri 1 Giri sebagai fasilitas awal tempat perkuliahan, selama menunggu proses pembangunan kampus Unair yang permanen.
"Kami menyiapkan delapan ruang kelas sebagai fasilitas sementara. Ke depan, kami siapkan lahan sekitar 100 hektare untuk pembangunan kampus Unair di Banyuwangi," ujarnya.
Anas memastikan kampus Unair di Banyuwangi bukan merupakan perkuliahan kelas jauh, karena semua sistem dan kualitas pendidikannya setara dengan model yang ada di kampus pusat Unair di Surabaya.
"Untuk penerimaan mahasiswa baru Unair di Banyuwangi akan dimulai tahun ini melalui sistem yang berlaku secara nasional. Rencananya tahun ini sudah dimulai perkuliahannya dengan dua program studi," tambahnya. (*)