Kemenlu: "CEAPAD" II Fokus Bangun Kapasitas Palestina
Rabu, 19 Februari 2014 17:24 WIB
Oleh Yuni Arisandy
Jakarta (Antara) - Kementerian Luar Negeri menyampaikan bahwa Konferensi Kerja Sama antara negara-negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development/CEAPAD) kedua yang diselenggarakan di Indonesia akan berfokus pada upaya pembangunan kapasitas Palestina, khususnya di bidang ekonomi.
"Tujuan awal dari CEAPAD ini adalah membantu proses perdamaian di Timur Tengah melalui pembangunan ekonomi di Palestina. Maka Indonesia berupaya agar momentum CEAPAD II ini berfokus pada 'capacity building' (pembangunan kapasitas) Palestina dalam hal ekonomi," kata Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri A.M. Fachir di Jakarta.
Fachir mengatakan, pada pertemuan CEAPAD II tersebut, masing-masing negara peserta CEAPAD diharapkan dapat menyampaikan sumbangan konkret terkait program-program peningkatan kapasitas yang akan diberikan untuk Palestina, sesuai dengan kebutuhan Palestina dan keunggulan peserta CEAPAD.
"Dalam konferensi nanti, kami akan mengidentifikasi kapasitas apa saja yang dimiliki negara-negara Asia Timur agar sesuai dengan kebutuhan program pembangunan Palestina," ujarnya.
Pertanian
Ada pun empat bidang bantuan yang sangat dibutuhkan Palestina saat ini, menurut dia, adalah di sektor pertanian, pariwisata, teknologi informasi dan komunikasi, dan manufaktur ringan.
Fachir menambahkan, sesuai dengan pernyataan Menlu pada CEAPAD I, kesinambungan bantuan pembangunan kapasitas di Palestina akan meningkat dengan keikutsertaan pihak swasta, maka dalam CEAPAD II akan ada upaya baru untuk melibatkan sektor swasta.
Untuk itu, kata dia, di sela-sela pelaksanaan CEAPAD II, akan diselenggarakan suatu pertemuan bisnis dan pameran produk, yang disebut "CEAPAD Business Meeting and Trade Expo", yaitu pada 1-2 Maret di Jakarta.
"Melalui CEAPAD II, diharapkan aktor yang berperan dalam pembangunan kapasitas dan ekonomi Palestina, tidak hanya dari kalangan pemerintah saja, tetapi juga melibatkan sektor swasta," ucapnya.
Direktur Kerjasama Teknik Kementerian Luar Negeri Siti Nugraha Mauludiah mengatakan, kesediaan Indonesia untuk menjadi tuan rumah CEAPAD II pada 2014 merupakan penegasan dukungan dan bantuan Indonesia kepada pemerintah dan rakyat Palestina.
"Hal ini memperjelas posisi Indonesia di antara negara-negara Asia Timur sebagai salah satu aktor utama yang secara konsisten menyuarakan perjuangan Palestina," ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap CEAPAD II dapat meningkatkan koordinasi antara Indonesia, Palestina, negara-negara mitra pembangunan, serta organisasi internasional, yang pada akhirnya menghasilkan komitmen yang konkret untuk Palestina.
CEAPAD II akan diselenggarakan pada 1 Maret 2014 di Jakarta, dan akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dihadiri oleh Perdana Menteri Palestina.
CEAPAD II merupakan pertemuan untuk para menteri dari seluruh negara Asia Timur, ASEAN, serta negara dan organisasi internasional yang menjadi mitra pembangunan.
Selain itu, Indonesia juga turut mengundang Amerika Serikat, Australia, Norwegia, India, Uni Eropa, serta sejumlah negara di Timur Tengah untuk hadir sebagai peninjau pada CEAPAD II.(*)