Apartemen MNC di Surabaya Telan Investasi Rp550 Miliar
Kamis, 24 Oktober 2013 18:07 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Perusahaan properti PT MNC Land Tbk melakukan ekspansi bisnis di Surabaya dengan membangun hunian apartemen kelas menengah atas yang menelan investasi sekitar Rp550 miliar.
Peletakan batu pertama pembangunan apartemen bernama "One East Residence" itu dilakukan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo dan dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di Surabaya, Kamis.
Bangunan apartemen di atas lahan seluas 5.000 meter persegi yang direncanakan terdiri dari 33 lantai itu, menawarkan dua tipe hunian, yakni "service apartemen" sebanyak 144 unit dan "strata title" sejumlah 285 unit.
"Lokasi apartemen ini sangat strategis, karena memang berada di kawasan hunian dan lahan yang digunakan adalah bekas kantor RCTI Biro Jatim yang sekarang sudah dipindahkan," ujar Hary Tanoe.
Apartemen ini merupakan proyek kedua yang dibangun MNC Group di Surabaya pada tahun ini, setelah beberapa bulan sebelumnya juga memulai pembangunan gedung MNC Tower.
"Kami melihat prospek bisnis apartemen di Surabaya cukup bagus dan kebutuhan masyarakat terhadap tempat hunian yang nyaman di tengah kota juga akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan," ujar Hary.
General Manager Project One East Residence, Bob Rahmadi, menambahkan pembangunan apartemen tersebut dijadwalkan selesai pada awal 2016 dan pengerjaannya menggunakan konsep "green building" yang tidak sampai mengganggu kawasan hunian di sekitarnya.
"Targetnya pada kuartal III tahun 2015 sudah masuk tahap 'topping off' dan kuartal I tahun 2016 unit huniaN sudah diserahterimakan kepada pembeli," jelasnya.
Kendati baru memulai proses pembangunan, lanjut Rahmadi, sekitar 60 unit hunian sudah laku terjual dan ditargetkan hingga akhir tahun ini bisa mencapai 80 unit dari total 429 unit yang ditawarkan dengan harga mulai Rp1,5 miliar hingga Rp3,5 miliar.
Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengemukakan masuknya investasi di berbagai daerah di Jatim, termasuk salah satunya di Kota Surabaya, menjadi pendorong meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah setiap tahun.
"Ada tiga sektor yang menjadi penyumbang terbesar PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Jatim, yakni perdagangan, hotel dan restoran. Pembangunan sektor properti dan infrastruktur lain juga terus berkembang," ujarnya.
Ia menambahkan pertumbuhan ekonomi Jatim sudah di atas 7 persen atau lebih tinggi dibanding pertumbuhan nasional yang hanya sekitar 6,4 persen pada 2012. (*)