47 Mahasiswa Asing Belajar Indonesia dalam "Commtech"
Selasa, 27 Agustus 2013 9:25 WIB
Surabaya (AntaraJatim) - Sebanyak 47 mahasiswa asing dari 15 negara belajar berbagai hal tentang Indonesia dalam kegiatan internasional bertajuk "Community and Technology (Commtech) Camp 2013" yang digelar "International Office" (IO) ITS Surabaya.
"Mereka antara lain berasal dari Malaysia, Thailand, China, Jepang, Inggris, Timor Leste, Belarusia, Turki, Pakistan, Jordania, Afrika Selatan, dan lain-lain," kata Ketua International Office ITS Dr Maria Anityasari di Surabaya, Selasa.
Dalam acara yang berlangsung 26 Agustus hingga 2 September 2013 dan dibuka Rektor ITS Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA di Gedung Rektorat ITS (26/8) dengan tema "Solving Local Problems with Global Knowledge" itu, ITS mengajak para mahasiswa mancanegara untuk saling berdiskusi guna mencari solusi dari permasalahan lokal dengan pengetahuan global di masing-masing negara.
"Indonesia sendiri diwakili oleh mahasiswa ITS dalam acara ini. Selama kurang lebih seminggu, peserta akan diajak untuk menggali ide dari berbagai kegiatan. Mulai dari belajar bahasa Indonesia, budaya tradisional Indonesia, penanganan bencana hingga belajar mengenai kebijakan," ucapnya.
Melalui kegiatan itu, pihaknya ingin mengenalkan Bahasa Indonesia kepada para peserta. "Ini merupakan salah satu tujuan kita yang ingin menjadikan bahasa Indonesia bisa mendunia nantinya," tuturnya.
Selain itu, ITS akan memperkenalkan keunggulan kampusnya dalam bidang teknologi. "ITS sering terlibat dalam penyelesaian masalah-masalah komunitas sekitar. Kegiatan ini penting karena dianggap juga mampu menanamkan nama ITS untuk dikenal lebih luas lagi, apalagi dari semua peserta masih belum mengenal ITS," katanya.
Pihaknya juga menargetkan kegiatan itu akan menjadi ajang bagi ITS untuk menjalin kerja sama dengan universitas di luar negeri. "Di hari pertama ini, peserta diajak 'blusukan' mengunjungi fasilitas yang ada di ITS," kata dosen jurusan Teknik Industri itu.
Fasilitas ITS yang dikunjungi antara lain perpustakaan, jurusan Teknik Elektro, dan jurusan Desain Produk Industri. "Nantinya, peserta juga akan diajak mengunjungi tempat kerajinan batik, sekaligus belajar membatik langsung," ujarnya.
Pada akhir kegiatan, peserta akan mengadakan "Focus Discussion Group (FGD)" mengenai permasalahan di negara masing-masing dengan belajar dari permasalahan yang ada di Indonesia. "Kegiatan ini merupakan wujud kontribusi ITS bagi dunia global," katanya.
Sementara itu, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) juga menggelar seminar internasional tentang "ICT" (information and communication technology) atau teknologi informasi dan komunikasi yang diikuti mahasiswa mancanegara dari Afrika, Eropa, dan Asia. (*)