Dirut: Indonesia Butuh Banyak Kapal Pengangkut Semen
Rabu, 26 Juni 2013 18:35 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Direktur Utama Semen Tonasa, Andi Unggul Attas, mengatakan kebutuhan kapal pengangkut semen di Indonesia sangat besar pada tahun ini dengan kian meningkatnya permintaan pasar komoditas tersebut di berbagai wilayah di Tanah Air.
"Apalagi, kini 80 persen dari produksi semen kami yang mencapai 7 juta ton per tahun banyak disalurkan ke Kawasan Indonesia Timur misalnya Sulawesi," katanya usai peluncuran kapal Tonasa Line XVIII di Surabaya, Rabu.
Padahal, kata dia, sebagian besar pelabuhan di Indonesia Timur memiliki draf dangkal sehingga butuh kapal khusus yang memiliki kapasitas besar. Namun, disyaratkan drafnya harus rendah.
"Sementara, kapal sejenis itu wajib pesan lebih dulu karena memang di pasaran tidak ada," ujarnya.
Ia mencontohkan, untuk pengiriman semen ke wilayah Kalimantan Timur maka daerah itu adalah pasar potensial dengan kebutuhan sekitar 2 juta ton per tahun. Di kawasan itu Semen Tonasa menjadi pemimpin pasar dengan "market share" melebihi 50 persen.
"Untuk itu kapal yang kami gunakan saat mengirim semen ya harus kapal dengan draf rendah dan kapasitas besar," katanya.
Mengenai ketersediaan kapal pengangkut semen tersebut, Direktur Utama PT Tonasa Line, M Assaat, menambahkan, saat ini pihaknya mempunyai sekitar 11 unit kapal dengan kapasitas 49.000 ton. Meski demikian, perusahaan itu masih kekurangan sekitar empat unit kapal dengan jenis serupa untuk pendistribusian Semen Tonasa dan Semen Indonesia.
"Kami optimistis, setelah pembangunan dua kapal ini selesai maka siap memesan dua hingga empat unit lagi untuk jenis sama ke DPS. Estimasinya bisa terealisasi pada tahun 2014 dengan investasi sama yakni sebesar Rp120 miliar per unit atau sekitar Rp122 miliar beserta pajak," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Dok Perkapalan Surabaya (DPS), Tjahjono Roesdianto, mengemukakan, galangan kapal tersebut mampu meluncurkan satu unit kapal jenis self prepelled barge (SPB) cement carrier atau kapal pengangkut semen pesanan PT Tonasa Line, anak perusahaan PT Semen Tonasa.
"Armada itu adalah kapal pertama dari dua kapal yang dipesan. Pembangunan kapal yang membutuhkan investasi sebesar Rp120 miliar kini sudah mencapai 80 persen dan 15 persen yang belum selesai di antaranya pemasangan mesin, peralatan navigasi serta berbagai peralatan mesin lainnya," katanya.
Ia meyakini, kapal dengan bobot 8.000 ton tersebut akan selesai sebelum bulan September 2013 mengingat ada berbagai kendala yang menghambat penyelesaian pembangunan kapal. Namun, pihaknya berkomitmen secepatnya menyelesaikan pembangunannya sehingga serah terima bisa dilakukan segera.
"Hambatan penyelesaian tersebut karena hampir 60 persen komponen pembangunan kapal harus impor. Apalagi, untuk menggunakan fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) yang diberikan untuk industri galangan dalam negeri, prosesnya masih rumit dan tidak sesuai jadwal," katanya.(*)