Malang (Antara Jatim) - Direktur Teknik Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang Raymond Valiant Ruritan memastikan pada kemarau tidak akan terjadi krisis air di wilayah Jatim, karena air cadangan cukup melimpah. "Untuk menambah pasokan air dan meningkatkan elevasi di Waduk Sutami, kami sudah membuat hujan buatan selama 20 hari terakhir pada Mei yang bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan anggaran sebesar Rp2,2 miliar," kata Raymond di Malang, Kamis. Oleh karena itu, katanya, masyarakat, baik petani, industri maupun rumah tangga tidak perlu khawatir akan terjadi kekeringan dan krisis air di wilayah Jatim. Ia mengakui debit air menjelang musim kemarau rata-rata hanya 30 sampai 40 meter kubik per detik. Namun, setelah dilakukan hujan buatan, debit air meningkat cukup signifikan, yakni mencapai 100 meter kubik per detik. Karena adanya peningkatan debit air yang cukup signifikan tersebut, maka kondisi air di Waduk Sutami penuh, bahkan melimpah. Sehingga, pada musim kemarau dipastikan tidak akan terjadi krisis air atau kekeringan. Sementara itu sebelum dilakukan hujan buatan, pasokan air di Waduk Sutami yang berlokasi di Sumberpucung, Kabupaten Malang itu minus 21 meter kubik per detik. "Pasokan air yang masuk ke Waduk Sutami rata-rata mencapai 75 m3/detik, namun air yang didistribusikan ke pelanggan (keluar) mencapai 96 m3/detik, sehingga minus sekitar 21 m3/detik," kata Direktur Utama Perusahaan Umum Jasa Tirta (PJT) I Malang Hariyanto belum lama ini. Akibat pasokan air yang cenderung menurun dan antara pasokan dengan yang dikeluarkan tidak seimbang, kata Hariyanto, tingkat elevasi air di waduk tersebut juga belum memenuhi pola baku yang aman, yakni 272,5 meter di atas permukaan laut (mdpl). Namun, dengan adanya program hujan buatan selama 20 hari tersebut Hariyanto mengaku optimistis pola baku elevasi Waduk Sutami akan terpenuhi. Bulan November 2012, PJT I bekerja sama dengan UPT Hujan Buatan BPPT juga telah melaksanakan program hujan buatan selama 30 hari dengan anggaran Rp3 miliar. Sebelum dilakukan hujan buatan tahap pertama (November 2012), elevasi air Waduk Sutami hanya 260 mdpl.(*)
PJT I Pastikan tidak Terjadi Krisis Air
Kamis, 6 Juni 2013 19:13 WIB