Gusdurian Desak Polisi Tangkap Pelaku Perusakan Masjid Ahmadiyah
Jumat, 17 Mei 2013 20:07 WIB
Kediri (Antara Jatim) - Jaringan Gusdurian (pecinta Gus Dur) Jawa Timur meminta polisi segera menangkap pelaku perusakan masjid milik Jamaah Ahmadiyah di Desa Gempolan, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung.
"Kami mendesak kepada aparat keamanan agar segera menangkap dan mengadili pelaku kekerasan terhadap kelompok Ahmadiyah," kata aktivis/pegiat Jaringan Gusdurian Jawa Timur Aan Anshori kepada Antara di Kediri, Jumat.
Ia mengaku mengecam praktik-praktik kekerasan terhadap kelompok minoritas (Ahmadiyah). Tidak seharusnya masyarakat melakukan berbagai kekerasan baik fisik maupun psikis, termasuk melakukan perusakan tempat ibadah mereka.
Ia juga menyayangkan lambannya kinerja aparat dalam melindungi warga dan tempat ibadah Jamaah Ahmadiyah sampai terjadi insiden perusakan itu. Harusnya, polisi segera tanggap dan melakukan pencegahan.
Pihaknya jug menegaskan, dengan semakin meningkatnya "eskalasi" kekerasan berbasis agama/keyakinan di Tanah Air, mendesak kepada Presiden SBY agar tahu diri dan merasa malu terkait akan diberikannya "World Statement Award" dari "Appeal conscience foundation" (ACF).
Sejumlah massa melakukan perusakan masjid milik Jemaah Ahmadiyah di Desa Gempolan, Kabupaten Tulungagung. Mereka melempari batu, mengakibatkan kaca masjid dan pintu rusak.
Mubalig Jamaah Ahmadiyah Kediri Aminullah Yusuf mengaku sudah melaporkan insiden itu ke polisi dan ia meminta jaminan perlindungan.
"Kami sudah laporkan kejadian ini ke Polres Tulungagung dengan tembusan ke Bupati Tulungagung, Polda Jatim, Gubernur, sampai Kapolri. Di surat itu, kami cantumkan meminta perlindungan hukum," katanya.
Aminullah yang ditemui di rumahnya, Kelurahan Ngadisimo, Kecamatan Kota, Kediri, mengaku prihatin dengan kejadian yang menimpa jemaah di Tulungagung. Masyarakat terprovokasi dengan ulah sejumlah orang yang tidak menyukai jemaah itu berada di sana. Padahal, selama ini jemaah juga cukup baik dengan masyarakat, dan para tetangga pun tidak ada yang keberatan jemaah melakukan kegiatannya.
Ia sudah melakukan pengusutan tentang insiden itu, termasuk siapa yang menyebarkan isu, yang membuat sejumlah massa bertindak anarkis. Ia ingin polisi mengusut tuntas, karena mereka sudah melakukan perusakan. Ia berharap, polisi juga tegas untuk menindak mereka.
"Kami harapkan polisi bertindak tegas pada perusuh, supaya tidak terjadi lagi seperti ini, sehingga tercipta keamanan di negara kita," ucap mubalig yang membawahi wilayah keresidenan Kediri itu. (*)