Warga Miskin Kabupaten Malang 175.692 RTS
Kamis, 28 Maret 2013 19:14 WIB
Malang (Antara Jatim) - Jumlah warga miskin di Kabupaten Malang, Jawa Timur, saat ini mencapai 175.692 rumah tangga sasaran, menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 10,17 persen dari total penduduk sebanyak 2,7 juta jiwa.
Bupati Malang Rendra Kresna di Malang, Kamis, menyebutkan dibanding 2011, jumlah warga miskin pada 2012 juga berkurang. Sekarang hanya tersisa 175.692 RTS.
"Tahun 2011 warga miskin di daerah ini mencapai 11,67 persen dan 2012 turun menjadi 10,17 persen. Capaian penurunan persentase jumlah warga miskin ini sesuai dengan program yang dijalankan, yakni 1,5 persen per tahun," kata Rendra, menjelasakan.
Untuk mencapai target penurunan sebesar 1,5 persen per tahun itu, kata Rendra, banyak program yang dijalankan, baik dari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat. Dan, program itu cukup efektif mengentas kemiskinan di wilayah ini.
Menurut Rendra, penurunan persentase jumlah warga miskin di Kabupaten Malang itu lebih baik ketimbang di tingkat provinsi maupun nasional. Untuk tingkat provinsi mencapai 0,77 persen dan nasional 0,7 persen.
Jumlah warga miskin di Jatim pada tahun 2011 mencapai 13,85 persen dan akhir 2012 menjadi 13,08 persen. Sedangkan di tingkat nasional, pada tahun 2011 mencapai 12,36 persen dan 2012 mencapai 11,66 persen.
Selain jumlah warga miskin yang mengalami penurunan, lanjut Rendra, jumlah desa tertinggal di kabupaten itu juga turun. Pada tahun 2010 sebanyak 110 desa, pada akhir 2012 mencapai 59 desa dan saat ini hanya tersisa 51 desa.
"Dua tahun ke depan, 51 desa tertinggal ini harus sudah terentaskan dan menjadi desa yang maju, bahkan sangat maju sesuai kriteria Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal," ujarnya.
Hanya saja, kata Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang itu, untuk mengentaskan desa tertinggal dari kemiskinan tersebut, pemkab tidak bisa bekerja sendirian, harus ada dukungan dari masyarakat maupun pemerintah desa itu sendiri.
"Kami juga akan meningkatkan kemitraan dengan sejumlah lembaga, namun kami berharap masyarakat juga memiliki kreativitas untuk mengentaskan desanya dari kemiskinan," tegas Rendra. (*)