"Rig Java Star" Berpotensi Jadi Cadangan Migas WMO

Surabaya - "Rig Java Star" berpotensi menjadi cadangan minyak dan gas baru di Blok West Madura Offshore (WMO), karena kini rig lepas pantai pertama milik PT Pertamina Drilling Servis Indonesia itu mulai beroperasi. "Java Star adalah rig lepas pantai pertama milik Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yaitu PT Pertamina Drilling Servis Indonesia. Kami yakin hasilnya positif," kata General Manager PT Pertamina Hulu Energi WMO, Imron Asjhari, dihubungi dari Surabaya, Minggu. Ia optimistis dengan beroperasinya Rig Java Star sebagai sumur eksploitasi pertama di Blok WMO, maka total ada empat rig yang beroperasi. "Melalui upaya tersebut, tahun ini kami targetkan dapat mengebor 30 sumur, di antaranya 22 sumur eksploitasi dan delapan sumur eksplorasi," ujarnya. Dari 22 sumur eksploitasi yang siap dibor tahun 2013, ada sejumlah sumur yang siap berproduksi pada akhir Februari ini. Khusus sumur eksplorasi, sampai saat ini hanya satu sumur yang dibor guna menemukan cadangan migas baru di Blok WMO. "Sejak Pertamina memperoleh kepercayaan pemerintah mengelola Blok WMO, sudah ada enam sumur eksplorasi," katanya. Secara terpisah, Vice President Upstream Strategic, Planning, and Operation Evaluation Pertamina, Djohardi Angga Kusumah, menambahkan penemuan cadangan migas baru itu sangat penting bagi pasar migas nasional. "Tujuannya agar keberlangsungan produksi di Blok WMO kian terjaga dan meningkat," katanya. Ia menargetkan tujuh sumur eksplorasi yang belum dibor bisa ditemukan cadangan migas baru. Dia juga mencermati tentang "declaining rate" di Blok WMO yang mencapai 50 persen per tahun. "Kami minta PHE WMO bisa memastikan pengeboran 22 sumur produksi sesuai jadwal, mengingat ketepatan jadwal dalam pengeboran sumur produksi sangat penting. Hal itu dapat melawan 'declaining rate' yang tinggi," katanya. (*)