Pesantren se-Jatim Siap Pantau Media
Rabu, 19 Desember 2012 18:27 WIB
Surabaya - Kalangan pesantren se-Jawa Timur siap memantau program acara media massa (radio/televisi) yang menyajikan siaran yang tidak mendidik masyarakat, seperti ada unsur sensual, kekerasan, dan sejenisnya.
"Untuk itu, empat pesantren di Jatim membentuk Forum Pesantren Pemerhati Media (FP2M) yang melibatkan jaringan pesantren se-Jatim dan kami pun bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jatim," kata Ketua FP2M H Azzam Choiron di Surabaya, Rabu.
Ia mengemukakan hal itu setelah menandatangani nota kesepahaman antara FP2M dengan Ketua KPID Jatim H Fajar Arifianto Isnugroho di Gedung PWNU Jatim dengan disaksikan Wakil Ketua PWNU Jatim H Abdul Wachid Asa dan Direktur Centre for LEAD Yogyakarta Achmad Musyaddad.
Dalam nota kesepahaman yang disepakati untuk tiga tahun (2012-2015) dan bisa dilanjutkan dengan kesepakatan baru itu mengatur kerja sama dalam berbagai diskusi dengan berbagai kalangan yang diprakarsai FP2M, sosialisasi untuk literasi media (melek media), dan pemantauan.
"Kerja sama ini penting agar masyarakat tidak anarkis dengan mendatangi kantor stasiun televisi atau radio bila memprotes sebuah program acara, namun ada caranya, yakni protes disampaikan kepada kami dan kami akan meneruskan ke KPID Jatim," kata Azzam Choiron.
Ia menjelaskan keempat pesantren yang tergabung dalam FP2M dan sepakat bekerja sama dengan KPID Jatim adalah Pesantren Bahrul Ulum (Jombang), Mambaush Sholihin (Suci, Gresik), Salafiyah (Pasuruan), dan Munthoatul Ilmiah (Kertosono, Nganjuk).
"Tapi, keempat pesantren itu sudah membagi wilayah koordinasi dengan pesantren lain, sehingga kegiatan diskusi, sosialisasi, atau pemantauan akan memiliki jejaring dengan pesantren di wilayah koordinasinya," katanya.
Koordinator Bidang Infokom di Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang itu mengatakan kegiatan diskusi dan sosialisasi literasi media juga tidak hanya melibatkan kalangan pesantren, namun bisa melibatkan masyarakat, seperti PKK, LKMD, IPNU (organisasi pelajar), dan sebagainya. (*)