Puluhan Pelajar SD di Kediri Keracunan
Rabu, 19 Desember 2012 18:27 WIB
Kediri - Puluhan pelajar sekolah dasar (SD) di Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, mendadak mual dan muntah yang diduga karena keracunan, sehingga mereka harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri Kota AKP Surono, Rabu, mengatakan masih mendalami kejadian dan kini juga fokus memberikan kesempatan penanganan pasien.
"Kami tentunya akan periksa saksi. Kami juga harus pastikan dulu penyebab mereka sakit, jadi masih menunggu hasil laboratorium," katanya.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebut, awalnya para pelajar SD se-Kecamatan Pesantren yang beragama Kristen sengaja diundang untuk menghadiri acara rangkaian perayaan Natal di gedung KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) Kediri.
Mereka didampingi orangtua mengikuti acara yang berlangsung sejak pagi tersebut. Saat acara, mereka mendapatkan kue dan ketika pulang mereka diberi mi pangsit yang dibungkus.
Makanan tersebut dikonsumsi anak-anak itu setelah tiba di rumahnya masing-masing. Namun, setelah dimakan, ternyata ada sebagian anak yang mengeluhkan jika sakit. Orang tua yang panik dengan kondisi anaknya langsung menghubungi panitia dan membawa mereka berobat ke Rumah Sakit Baptis Kota Kediri.
Di rumah sakit ini, terdapat lebih dari 20 anak yang diduga mengalami keracunan. Mereka dirawat di ruang UGD, dan diberikan cairan infus, agar terhindar dari dehidrasi atau kekurangan cairan.
Informasi lain menyebutkan, jika makanan berupa mi itu dipesan dari seorang penjual di Jalan Cendana Kediri. Namun, sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi dari panitia acara.
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Kediri Hariadi mengatakan sudah meminta agar penanganan anak-anak itu lebih diutamakan. Diharapkan, tidak ada anak-anak yang terlantar, karena sakit yang mereka derita.
Pihaknya juga sudah meminta agar instansi terkait mengambil sampel untuk diperiksa. Sampai saat ini belum bisa dipastikan apakah penyebab keracunan itu dari makanan berupa mi pangsit itu ataukah kue yang dibagikan.
"Kami sudah meminta agar instansi terkait memeriksa penyebab keracunan pada anak-anak itu. Kalau saat ini, kami berharap pelayanan pada anak-anak itu bisa diutamakan, jangan sampai mereka tidak tertolong," kata Hariadi.
Sementara itu, suasana di RS Baptis, tempat anak-anak itu dirawat masih ramai. Banyak orang tua yang mendampingi anak-anak mereka yang diduga mengalami keracunan tersebut. Ruang UGD di rumah sakit itu juga masih penuh dengan tempat tidur, tempat perawatan anak-anak tersebut.(*)