Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro menyalurkan santunan sebesar Rp329,215 juta kepada warga yang rumahnya roboh, dan ratusan warga lainnya yang rumahnya rusak diterjang angin puting beliung, sejak 29 Oktober hingga 20 November.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Kasiyanto, Jumat mengatakan, kejadian angin puting beliung di wilayahnya itu mengakibatkan 32 rumah roboh, empat rumah rusak berat, 17 rumah rusak sedang dan 976 rumah rusak ringan.
Namun, jelasnya, belum seluruhnya warga korban angin puting beliung menerima santunan, seperti warga korban angin puting beliung di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu dan Kalitidu, karena masih dalam proses usulan pencairan santunan.
"Tapi sebagian besar warga korban angin puting beliung sudah menerima santunan yang besarnya bervariasi mulai Rp250 ribu hingga Rp5 juta/kepala keluarga (KK)," ujarnya, menjelaskan.
Ia merinci warga yang sudah menerima santunan sebanyak 24 KK yang rumahnya roboh di sejumlah desa di antaranya di Kecamatan Kepohbaru, Balen, Baureno, Dander, Ngraho, Sekar, Purwosari, dan kecamatan lainnya.
Selain itu, warga lainnya yang juga sudah menerima santunan sebanyak 174 KK yang rumahnya rusak berat, sedang dan ringan.
Pemberian santunan itu, jelasnya, sesuai Peraturan Bupati (Perbup) No.37 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perbup No.43 tahun 2010 tentang Pemberian Bantuan Bagi Korban Bencana.
Ia menilai pemberian santunan itu sangat berarti bagi warga korban angin puting beliung, terutama rumahnya yang roboh dengan besarnya santunan mencapai Rp5 juta/KK. Sebab, dengan santunan itu cukup untuk memperbaiki rumah yang roboh, meskipun kondisinya darurat.
"Berbeda ketika santunan rumah roboh masih Rp2 juta/KK, tidak akan cukup untuk memperbaiki rumah," ucapnya, membandingkan.
Yang jelas, katanya, korban angin puting di wilayahnya yang rumahnya roboh, rusak berat, sedang dan ringan, lebih banyak dibandingkan dengan kejadian angin puting beliung tahun lalu.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian angin puting beliung tahun ini, tapi kerusakan yang ditimbulkan lebih parah dibandingkan dengan angin puting beliung tahun lalu," ucapnya, menambahkan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012