Tulungagung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, melaksanakan vasinasi massal di Keluarahan Bago, Kecamatan Tulungagung, guna mencegah penyebaran wabah difteri di kalangan warga setempat. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinkes Tulungagung, Triswati, Senin, mengatakan, pemberian vaksin diberikan kepada seluruh warga untuk mencegah penyebaran penyakit menular itu semakin meluas. "Sebelumnya kami telah menemukan salah satu warga yang terserang difteri. Untuk mencegah penyebarannya, kami sudah memberikan pengobatan bagi orang yang telah melakukan kontak, serta masyarakat secara luas," katanya. Langkah ini diambil karena penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri ini menular dengan mudah melalui media udara. Selain itu status kondisi luar biasa (KLB) difteri di Provinsi Jawa Timur belum dicabut oleh gubernur. "Status KLB difteri belum dicabut oleh Gubernur Jatim, artinya kondisi waspada dipteri masih menjadi perhatian kami. Setiap ada gejala difteri, harus sepat ditangai secara menyeluruh," katanya. Menurut Triswati, penyakit difteri ini sebenarnya cukup mudah untuk disembuhkan, namun karena proses penularannya juga mudah, maka pemberian vaksin secara massal menjadi lebih efektif untuk mencegah. Selama tahun 2011, diketahui ada sembilan penderita difteri yang teridentifikasi, sementara tahun 2012 ini jumlahnya naik mencapai 16 orang, tersebar di Kecamatan Ngunut, Kecamatan Gondang, Desa Beji Kecamatan Boyolangu, dan Kelurahan Kepatihan Kecamatan Tulungagung. "Penanganannya sama, di mana diketahui ada penderita difteri, harus dilakukan vaksinasi massal untuk segala usia," tambahnya. Untuk anak usia baru lahir hinga 3 tahun diberikan vaksin DPT/Hb, usia 3-7 tahun diberi vaksin DT dan 7 tahun ke atas diberikan vaksin Td. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012