Bojonegoro - Sebanyak 184 "doorlats" atau pintu lintas menuju rumah penduduk di Bojonegoro, Jawa Timur, belum dilengkapi peralatan penutup yang berfungsi mencegah masuknya luapan air Bengawan Solo ke wilayah perkotaan. Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Kamis, mengatakan "doorlats" yang lokasinya mulai Kelurahan Pacul hingga di Desa Banjarjo, Kecamatan Kota itu, belum dilengkapi peralatan penutup, mulai kayu dan pasir. Padahal, fungsi peralatan penutup "doorlats" sangat dibutuhkan untuk mencegah air masuk wilayah perkotaan jika sewaktu-waktu Bengawan Solo meluap. "Kalau peralatan penutup tidak ada, sewaktu-waktu Bengawan Solo meluap air akan menyerbu perkotaan, seperti banjir 2008 lalu," katanya. Pihaknya sudah mengkoordinasikan penanganan "doorlats" itu dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, agar bisa menyediakan berbagai peralatan yang dibutuhkan. "Saat ini sedang diusahakan meminta penutup "doorlats" yang masih tersimpan di Balai Besar Bengawan Solo di Bojonegoro," jelasnya. Menurut dia, "doorlats" yang dibuat dengan cara menjebol tanggul itu, lebarnya bervariasi mulai 2 meter hingga 5 meter. Dengan demikian, kalau sewaktu-waktu air Bengawan Solo meluap dengan ketinggian pada papan duga mencapai 15 meter "doorlats" harus ditutup dengan kayu dan pasir. "Idealnya demi keamanan menyeluruh seharusnya"doorlats" ditutup permanen, hanya disisakan beberapa untuk keperluan jalan keluar warga," katanya, menegaskan. Menghadapi musim hujan ini, menurut dia, berbagai persiapan menghadapi banjir Bengawan Solo, juga banjir bandang dari anak sungainya sudah dipersiapkan dengan menggelar rapat koordinasi dengan instansi terkait. "Kami mulai menginventaris daerah rawan banjir Bengawan Solo dan anak sungainya di daerah hilir Jatim, tidak hanya Bojonegoro, juga Tuban, Lamongan dan Gresik," ucapnya, menambahkan. (*).

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012