Madiun - Wali Kota Madiun Bambang Irianto menyatakan Politeknik Negeri Madiun yang baru saja mendapatkan surat keputusan resmi dari pemerintah pusat tentang kenegeriannya, mulai beroperasi pada tahun 2013. Politeknik Negeri Madiun tersebut merupakan pengembangan dari Polteknik Madiun yang telah didirikan sejak tahun 2003 dan pengelolaannya dilakukan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Pemkot Madiun (PTPM). "Sekarang Politeknik Madiun telah resmi menjadi Politeknik Negeri Madiun. Hampir satu tahun terakhir saya berjuang untuk mendapatkan izin negerinya dan sekarang sudah terbit," ujar Bambang Irianto kepada wartawan, Senin. Menurut dia, izin tersebut sesuai dengan Permendikbud Nomor 66 tahun 2012 tertanggal 29 Oktober 2012, tentang Pendirian, Organisasi, dan Tata Kerja Politeknik Negeri Madiun Dalam Berita Negeri RI. "Sesuai rencana, kampus yang telah ada di Jalan Serayu Kota Madiun akan dioperasikan mulai tahun 2013 mendatang. Sedangkan kampus pengembangannya di wilayah Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun juga akan dibangun fisiknya pada tahun depan," kata Wali Kota. Bambang menjelaskan, untuk pengelolaannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun telah melakukan studi banding ke sejumlah wilayah yang memiliki riwayat pembentukan politeknik negeri yang sama. Di antaranya studi banding dilakukan di Politeknik Negeri Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau. Dengan studi banding tersebut, diharapkan Pemkot Madiun dan Politeknik Negeri Madiun dapat memperoleh ilmu dari Politeknik Negeri Bengkalis terkait pengelolaan politeknik ke depan agar lebih baik. Termasuk partisipasi pemerintah daerah dalam pengelolaan perguruan tinggi. Hingga kini, Politeknik Negeri Madiun telah memiliki lima program studi (prodi). Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokoler Pemkot Madiun Edy Hermayanto menambahkan, selain Politeknik Negeri Madiun, Pemkot Madiun saat ini juga sedang merintis perguruan tinggi negeri lain, yakni Sekolah Tinggi Kereta Api. "Jika jadi, Sekolah Tinggi Kereta Api ini merupakan yang pertama di Asia. Pembangunan Sekolah Tinggi Kereta Api tersebut merupakan kerja sama dengan Kementerian Perhubungan. Pendirian Sekolah Tinggi Kereta Api juga membutuhkan persetujuan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Edy. Ia menilai, keberadaan Sekolah Tinggi Kereta Api sangat strategis mengingat di Kota Madiun juga terdapat pabrik pembuatan kereta api yang dikelola PT Industri Kereta Api (INKA). "Dengan adanya dua perguruan tinggi tersebut, nantinya kami berharap semakin meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat dan membawa dampak ekonomi di Kota Madiun," kata dia. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012