Blitar - Sebuah kios elpiji milik Mustakim (63) warga Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, ludes terbakar, dan polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran itu. Kepala Polsek Kanigoro, AKP Imam Subekhi, Rabu, mengemukakan, petugas masih menyelidiki kasus kebakaran tersebut. "Kami belum tahu pasti penyebab kebakaran ini dan saat ini belum bisa masuk ke dalam kios untuk melakukan penyelidikan," katanya mengungkapkan. Walaupun belum ada kejelasan tentang penyebabnya, ia sudah memeriksa sejumlah saksi baik dari keluarga maupun tetangga. "Dugaan awal dampak arus listrik yang bermasalah, namun kami harus menunggu hasil pasti dari uji laboratorium," kata Imam. Sementara itu, sejumlah tetangga Mustakim mengatakan, sebelum terjadi kebakaran sempat mencium bau elpiji yang diduga ada elpiji yang bocor, sehingga memicu kebakaran. Agung, salah seorang tetangga korban mengatakan, saat kejadian kios itu sedang sepi pengunjung. Api menyambar dengan cepat kios sesaat setelah bau elpiji tercium sampai di luar kios. "Anak dan istrinya sedang berkunjung ke tetangga yang baru pulang haji, sementara Pak Mustakim ada di dalam kios. Kami berhasil menolongnya," kata Agung. Namun, barang-barang di dalam kios milik Mustakim banyak yang terbakar. Di dalam kios banyak barang yang mudah terbakar. Selain tabung elpiji, juga terdapat bensin, sehingga memicu api bertambah menjadi besar. Warga langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran mengantisipasi agar api semakin besar. Warga juga khawatir api merembet pada rumah tetangga yang dekat dengan kios Mustakim, sehingga segera berharap bantuan dari pemadam kebakaran. Petugas pemadam yang dihubungi warga langsung datang ke lokasi. Mereka bahkan sampai empat kali mengangkut air karena api yang cukup sulit dipadamkan. Petugas baru berhasil memadamkan api sekitar dua jam kemudian, tapi barang-barang di dalam kios ludes terbakar. Sampai saat ini, Mustakim masih kaget dengan musibah yang baru saja menimpa keluarganya itu. Ia masih belum bisa dikonfirmasi, namun dari raut wajah terlihat ia sedih dengan musibah itu. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012