Gresik - Sedikitnya 500 calon penumpang kapal menuju Pulau Bawean tidak kebagian tiket, meski mereka telah menunggu sejak dua bulan lalu, hal ini karena banyaknya antrian pemesanan tiket namun volume keberangkatan kapal menuju Pulau Bawean sangat minim.
Salah satu penumpang asal Tuban, Karsmi (56) yang menunggu sejak dua bulan lalu, Selasa mengatakan, kapal Satya Kencana III yang diakomodir oleh operator kapal Dharma Lautan Utama (DLU) hanya berangkat sepekan sekali.
Selain itu, kapal tersebut tidak khusus untuk penyeberangan Gresik-Bawean atau sebaliknya, melainkan penyeberangan Surabaya-Kalimantan, sehingga kurang efektif melayani penumpang yang menuju Pulau Bawean.
"Kapal itu hanya transit ke Gresik dan Bawean saja, jadi tidak bisa efektif. Oleh karena itu sering penumpang tidak mendapatkan tiket, dan hari ini sekitar 500 orang tidak dapat tiket," katanya.
Penumpang lainnya asal Gresik, Syaifudin Rouf mengaku, dirinya telah menunggu sepekan sebelumnya untuk mendapatkan tiket, namun tiket yang dijual secara manual itu membuat penumpang selalu berebut untuk mendapatkannya bila loket telah dibuka, sehingga banyak penumpang sering tidak kebagian tiket.
Dikatakannya, tiket yang disediakan operator selalu kurang, karena setiap loket dibuka hanya menyediakan 500 tiket, sementara total antrian selalu mencapai lebih dari 1000 penumpang di Pelabuhan Gresik.
Sementara itu, antrian panjang penumpang yang selalu terjadi di Pelabuhan Gresik, diakui oleh Kepala Kepolisian Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Gresik, AKP Junaedi, sehingga pihaknya selalu melakukan pengamanan penumpang.
"Iya, selalu terjadi antrian panjang, bahkan jika loket dibuka langsung diserbu ratusan penumpang, bahkan kadang juga terjadi aksi berebut," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012