Bojonegoro - Tim SAR Bojonegoro, Jawa Timur, menghentikan pencarian satu korban yang diduga tenggelam di perairan Bengawan Solo di Desa Sidorejo, Kecamatan Padangan, Selasa, dengan pertimbangan cuaca gelap. "Rencananya pencarian satu korban yang belum ditemukan akan dilanjutkan Rabu (24/10)," kata Kapolsek Padangan Kompol M. Cholil. Ia menjelaskan satu korban sudah berhasil ditemukan Tim SAR atas nama Ahmad Danang Prianto (7), dalam keadaan meninggal dunia, Selasa sore. "Korban ditemukan pada jarak 1 kilometer ke arah hilir dari lokasi yang diperkirakan korban tenggelam," katanya. Selain dia, jelasnya, satu korban lainnya yaitu Rafil Amdika (6), yang diperkirakan juga tenggelam di perairan Bengawan Solo di desa setempat, masih dalam pencarian. Ia menjelaskan pihaknya menerima laporan dari keluarga korban warga Desa Sidorejo, Kecamatan Padangan, yang isinya meminta bantuan untuk mencari kedua anak itu yang diperkirakan tenggelam di perairan Bengawan Solo, pukul 14.00 WIB. Keluarga, ujarnya, melapor karena kedua anak itu Ahmad Danang Prianto dan Rafil Amdika diketahui keluar rumah pergi menuju Bengawan Solo pukul 11.30 WIB. Namun, mengutip laporan keluarga, setelah dicari keduanya tidak diketemukan sehingga keluarga memperkirakan keduanya tenggelam di Bengawan Solo. "Perkiraan sementara korban tenggelam karena mandi di Bengawan Solo kemudian terbawa arus, sebab saat ini ketinggian air Bengawan Solo mulai bertambah," katanya. Secara terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Kasiyanto menyatakan pemkab meningkatkan besarnya santunan bagi korban berbagai bencana di wilayah setempat. Ia menyebutkan sesuai Peraturan Bupati (Perbup) No.37 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perbup No. 43 tahun 2010 tentang Pemberian Bantuan Bagi Korban Bencana, bagi korban meninggal dunia memperoleh santunan Rp2,5 juta. "Santunan korban meninggal yang diberikan kepada ahli warisnya sebelum ini Rp2 juta/jiwa," ucapnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012